Liputan6.com, Jakarta Penyintas COVID-19 memiliki risiko alami masalah kejiwaaan seperti post-traumatic stress disorder (PTSD), kecemasan, insomnia, dan depresi. Hal ini terungkap dalam sebuah studi di Milan, Italia yang dipublikasikan baru-baru ini.
Dalam survei yang dilakukan di Rumah Sakit San Raffaele, Milan, lebih dari separuh penyintas COVID-19 yang terlibat, yakni 402 orang memiliki salah satu gangguan mental di atas. Terdapat 265 pria dan 137 wanita yang dipantau setelah keluar rumah sakit selama satu bulan untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwanya.
Baca Juga
"Jelas bahwa peradangan akibat infeksi ini juga berdampak pada psikiatri seseorang," kata pemimpin penelitian di San Raffaele, Francesco Benedetti mengutip The Sun, Selasa (4/8/2020).
Advertisement
Dari hasil pemeriksaan wawancara klinis dan menjawab kuesioner, ada 28 persen yang mengalami PTSD (post-traumatic stress disorder) atau gangguan stres pascatrauma yakni gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami kejadian traumatis.
Lalu, 31 persen mengalami depresi, 42 persen partisipan alami kecemasan serta ada 40 persen alami insomnia.
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Penyintas Wanita COVID-19 Paling Banyak Alami Depresi
Studi ini menunjukkan bahwa pada wanita lebih banyak masalah kejiwaan yang dialami adalah kecemasan dan depresi. Mereka mengalami itu meski mengalami tingkat infeksi dari virus SARS-CoV-2 yang rendah.
"Kami berhipotesis ini mungkin karena fungsi kekebalan tubuh yang berbeda," kata Benedetti.
Benedetti juga mengungkapkan bahwa kondisi kejiwaan pada penyintas COVID-19 bisa terkena imbas karena perpaduan antara imunitas tubuh terhadap virus serta faktor psikologis seperti stigma, adanya isolasi sosial dari tetangga, serta kekhawatiran dirinya menginfeksi orang lain.
Advertisement