Sukses

Kadar Gula Darah Tinggi Pengaruhi Hasil Olahraga?

Sebuah penelitian yang melibatkan hewan pengerat dan manusia, konsumsi makanan tinggi gula dan makanan olahan, dapat merusak kesehatan jangka panjang dengan mengubah seberapa baik tubuh menanggapi suatu latihan atau olahraga.

Liputan6.com, Jakarta Makan makanan yang kadar gulanya tinggi maupun makanan olahan tentu tidak bagus untuk kesehatan. Selain itu, kadar gula darah yang tinggi bisa mempengaruhi hasil olahraga seseorang.

Sebuah penelitian yang melibatkan hewan pengerat dan manusia, konsumsi makanan tinggi gula dan makanan olahan, dapat merusak kesehatan jangka panjang dengan mengubah seberapa baik tubuh menanggapi suatu latihan atau olahraga.

Seperti dikutip NY Times, dalam studi epidemiologi, orang dengan gula darah tinggi sering memiliki kebugaran aerobik yang rendah, sementara, dalam studi pada hewan, tikus yang dibiakkan dengan daya tahan rendah sejak lahir menunjukkan masalah gula darah di awal.

Hubungan timbal balik antara gula darah dan kebugaran ini merupakan konsekuensi karena kebugaran aerobik yang rendah yang berhubungan dengan risiko tinggi kematian dini.

Jadi, untuk studi baru, yang diterbitkan di Nature Metabolism, para peneliti di Joslin Diabetes Center di Boston dan lembaga lainnya memutuskan untuk meningkatkan kadar gula darah pada tikus dan melihat apa yang terjadi ketika mereka berolahraga.

"Secara keseluruhan, hasil pada tikus dan orang-orang menunjukkan bahwa "terus-menerus memandikan jaringan Anda dengan gula bukan ide yang baik" dan dapat mengurangi manfaat olahraga," kata Sarah Lessard, asisten profesor di Joslin Diabetes Center dan Harvard Sekolah Kedokteran, yang mengawasi studi baru ini.

 

2 dari 2 halaman

Olahraga Bisa Bantu Orang dengan Hiperglikemia Stabilkan Gula Darah

Secara praktis, temuan menunjukkan orang yang kadar gula darahnya tergantung pada diet mungkin ingin "mengurangi gula" dan makanan berlemak yang diproses tinggi, yang juga dapat meningkatkan gula darah dan efek olahraga menjadi tumpul.

"Penelitian ini mengisyaratkan bahwa 'diet dan olahraga harus dipertimbangkan bersama' ketika kita mulai berpikir tentang bagaimana meningkatkan kesehatan kita," kata Dr. Lessard.

Tetapi yang paling penting, Lessard mengatakan, penelitian ini berisi beberapa data yang menggembirakan. Tikus hiperglikemik memperoleh sedikit daya tahan dari berolahraga, tetapi mereka mulai menunjukkan tanda-tanda kontrol gula darah yang lebih baik.

"Jadi, itu mungkin memerlukan waktu dan tekad yang keras, tetapi olahraga pada akhirnya dapat membantu orang dengan hiperglikemia untuk menstabilkan gula darah mereka, dan kemudian mulai merasa kebugaran mereka meningkat," kata Lessard.