Liputan6.com, Jakarta Diabetes menjadi penyakit penyerta kedua tertinggi dari kasus positif dan meninggal dunia akibat COVID-19 di Indonesia setelah hipertensi.
"Apabila seseorang yang memiliki penyakit diabetes terpapar COVID-19, maka mereka memiliki potensi lebih besar untuk mengalami tingkat keparahan yang lebih tinggi," kata dokter spesialis endokrin Roy Panusunan Sibarani, dalam siaran pers yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis (6/8/2020).
Baca Juga
Roy mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan fluktuasi level gula darah dan kemungkinan adanya komplikasi diabetes lainnya.
Advertisement
Inilah yang membuat penyandang diabetes diminta lebih waspada dan disiplin untuk menjaga kadar gula darah sehingga tetap berada dalam kisaran target untuk mencegah komplikasi. Hal ini bukan hanya saat pandemi saja, tetapi juga setiap saat.
Namun, adanya pandemi membuat pasien diabetes lebih takut untuk mengunjungi fasilitas kesehatan. Roy mengatakan, hal ini bisa berakibat pada kurangnya kepatuhan dalam pengobatan serta pemeriksaan kadar gula darahnya.
"Apabila kepatuhan ini berkurang dan gula darahnya naik dari kisaran target, pasien diabetes berisiko tinggi untuk mengalami komplikasi di masa depan walaupun tidak terinfeksi COVID-19," ujarnya.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Gejala Awal Penyakit Diabetes yang Perlu Kamu TahuGejala Awal Penyakit Diabetes yang Perlu Kamu Tahu
Tetap Kontrol dengan Gerakan 3M
Widyastuti, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengatakan bahwa pengobatan diabetes tetap bisa dijalankan seperti biasa dengan protokol pencegahan COVID-19.
"Penyandang diabetes tidak perlu takut pergi ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan atau berkonsultasi dengan dokter,"Â kata Widyastuti.Â
"Selama mereka memperhatikan protokol keselamatan atau yang kita sebut gerakan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan teratur, maka kesehatan dan keamanan dapat tetap terjaga."Â
Selain itu, penyandang diabetes harus tetap memperhatikan gaya hidupnya seperti menjaga pola makan, melakukan olahraga yang tepat, serta rutin memeriksa kadar gula darah selama pandemi.
Widyastuti juga meminta agar penyandang diabetes untuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami gejala yang mirip dengan flu seperti demam, batuk, serta kesulitan bernapas sehingga bisa mendapatkan pertolongan yang tepat.
Advertisement