Liputan6.com, Jakarta Hasil analisis Satuan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 per 2 Agustus 2020 mencatat ada 13 kabupaten/kota yang mengalami perubahan zonasi COVID-19, yaitu dari zona oranye menjadi merah. Artinya, dari zona risiko sedang menjadi berisiko tinggi.
"Kami juga perlu memberikan perhatian kepada kabupaten/kotanya, pertama dari Bali ada Karangasem. Kedua, dari Gorontalo, yaitu Gorontalo, Gorontalo Utara, dan Pahuwato," papar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/8/2020).
"Dari Jawa Barat ada Kota Depok. Kalimantan Selatan ada Hulu Sungai Tengah. Dari Maluku ada Kota Ambon, Papua ada Mimika."
Advertisement
Selanjutnya, yang naik menjadi risiko tinggi COVID-19 dari Sulawesi Selatan ada Gowa. Di Sulawesi Utara ada Minahasa dan Minahasa Selatan. Di Sumatera Selatan ada Kota Prabumulih serta Sumatera Utara ada kota Binjai."
"Kami mohon kepada pemerintah daerah, bupati, wali kota untuk betul-betul bisa meningkatkan penanganan COVID-19, agar wilayah masing-masing status zonasinya bisa membaik ke depannya," lanjut Wiku.
Perubahan Situasi di Aceh
Wiku menambahkan, ada perubahan kondisi di Aceh. Beberapa wilayah di Aceh mengalami perubahan zona risiko.
"Kami menyampaikan perhatian juga kepada daerah Aceh. Kami lihat ada beberapa perubahan kondisi di Provinsi Aceh dari 21 kasus menjadi 259 kasus. Ini dari tanggal 26 Juli 2020 sampai 2 Agustus 2020," tambahnya.
"Dari sini terlihat ada satu kabupaten kota yang beralih, dari tidak terdampak COVID-19 menjadi risiko rendah dan ada 1 kabupaten/kota juga yang tidak ada kasus menjadi risiko rendah (ada kasus)."
Ada pula 8 kabupaten/kota dari risiko rendah berubah menjadi risiko sedang dan 3 kabupaten/kota yang tidak terdampak menjadi risiko sedang.
"Terakhir ada 1 kabupaten kota dari tidak ada kasus menjadi risiko sedang. Mohon agar pemerintah daerah bersama-sama dengan satgas daerah dan pusat. Mari kita koordinasi, hal-hal yang perlu diperhatikan saling dikomunikasikan sehingga nanti bisa banyak daerah yang berwarna hijau."
Advertisement