Liputan6.com, Jakarta Gencarnya pemeriksaan spesimen COVID-19 yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta didukung 54 laboratorium jejaring. Laboratorium tersebut hasil kolaborasi dari rumah sakit BUMN hingga swasta.
"Alhamdulilah, rekan-rekan kami di rumah sakit Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta bahu-membahu berkolaborasi untuk penguatan tes COVID-19," terang Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam dialog di Media Center Satgas COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, ditulis Minggu (9/8/2020).
"Ya, bersyukur sekali, saat ini kami sudah mempunyai 54 laboratorium jejaring yang bisa mendeteksi COVID-19. Akumulasi (pemeriksaan spesimen) dari Maret sampai dengan sekarang (awal Agustus 2020) sudah ada 400.000 lebih atau 418.000 lebih orang yang kami periksa."
Advertisement
Kapasitas pemeriksaan di atas tidak mungkin hanya dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saja. Perlu ada kolaborasi bersama.
"Ada 10.000 spesimen COVID-19 lebih sehari pemeriksaan dan 50 persen atau 44, 9 persen adalah (pemeriksaan) gratis oleh pemerintah. Lalu 51 persen dari swasta. Di sini, kami mendorong kemandirian warga DKI," lanjut Widyastuti.
"Mereka sudah menunjukkan kemandirian melalui pemeriksaan ke rumah sakit swasta dan BUMN."
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
10.000 Lebih Spesimen
Dari data laman corona.jakarta.go.id, pemeriksaan spesimen COVID di DKI Jakarta dalam tiga hari berturut-turut (3 sampai 5 Agustus 2020) mencapai lebih dari 10.000 spesimen yang diperiksa.
Pada 3 Agustus ada 10.032 spesimen, 4 Agustus ada 10.611 spesimen, dan 10.499 spesimen pada 5 Agustus. Dalam pencatatan spesimen, DKI Jakarta juga memeriksa lebih dari 11.000 spesimen.
Angka tersebut terlihat pada 21 Juli 2020, total spesimen yang diperiksa 11.413 spesimen. Pada 22 Juli, ada 11.692 spesimen. Pada 23 Juli berjumlah 11.009 spesimen yang diperiksa.
Advertisement