Liputan6.com, Jawa Barat - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengungkapkan bahwa Jabar telah melakukan tes cepat PCR sebanyak 175.260. Jumlah tersebut merupakan terbanyak kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta.
Hal itu diungkap oleh Ridwan Kamil dalam kegiatan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Posko Penanganan COVID-19 di Bandung pada Selasa (11/8/2020).
Advertisement
Baca Juga
Namun, Ridwan Kamil mengatakan bahwa jumlah tersebut dirasa masih kurang jika dibandingkan dengan Jakarta.
"Agak jomplang dengan DKI Jakarta. Jadi, kami mohon dukungan untuk mengejar rasio pengetesan setinggi-tingginya," kata Ridwan Kamil. "Tapi dengan testing lebih banyak kasus kami lebih sedikit."
Untuk itu, Ridwan Kamil mengusulkan adanya keterlibatan swasta dengan layanan "pay per service PCR."
"Laboratorium kami sudah mentok maksimal hanya 15 sampai 20 ribu. Kalau diizinkan kebijakan itu maka kita bisa menaikkan statistik dengan kerja sama swasta kita hanya bayar satu orang per berapa rupiah dititipkan ke lembaga ini. Mereka investasi alatnya, kita hanya kasih nama pasien atau potensi yang di-test swab."
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
PCR Portable
Salah satu inovasi lain yang mereka gunakan untuk meningkatkan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dan mencakup wilayah pelosok adalah dengan alat tes PCR portable. Adapun, penggunaannya untuk pertama kali dilakukan di Sumedang.
Kepada Presiden Jokowi, mantan Wali Kota Bandung itu mengungkapkan bahwa alat tes PCR tersebut bisa dimuat dalam koper.
"Sehingga ini bisa dibawa ke pelosok-pelosok, di hutan, di gunung, di desa-desa yang tidak terjangkau oleh mobil PCR dan fasilitas, sehingga pengetesan bisa dilakukan secara merata dengan menugaskan petugas-petugas," ujarnya.
"Mudah-mudahan kalau bapak berkenan, inovasi Jawa Barat ini juga bisa menjadi sebuah terobosan untuk memastikan tingkat pengetesan tidak hanya berkumpul di daerah kepadatan kota," kata Ridwan Kamil pada Jokowi.
Advertisement