Sukses

Kenali Gejala TBC pada Anak serta Pencegahannya

Ini beberapa gejala TBC pada anak yang perlu dimengerti orangtua.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan RI dr Wiendra Waworuntu M.Kes, menjelaskan beberapa gejala tuberkulosis (TBC) pada anak.

Secara umum, penyakit yang disebabkan  bakteri Mycobacterium tuberculosis ini bisa menimbulkan gejala batuk terus-menerus, batuk darah, penurunan berat badan, demam, lemas, rasa sakit di paru-paru, infeksi yang tidak kunjung sembuh, menggigil di malam hari, kelelahan, dan urine kemerahan.

“Kalau pada anak biasanya pasti ada demam,” ujar Wiendra dalam webinar Kementerian Kesehatan dan Johnson & Johnson, Kamis (13/8/2020).

Selain timbulnya gejala demam, hal lain yang dapat dilihat dari anak yang terkena TBC adalah berkurangnya semangat beraktivitas. “Dia jadi malas, tidak nafsu makan, kemudian berat badan turun.”

Khusus untuk anak, tambahnya, perlu ada penelusuran di mana sumber penularan. Hal ini penting dilakukan karena kasus TBC pada anak memiliki kemungkinan besar penularannya diawali dari orang dewasa.

“Anak biasanya tertular dari orang dewasa yang positif. Kita harus cari kontak erat dalam rumah anak itu.”

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Pencegahan

Wiendra mengatakan, untuk pencegahan terjadinya penularan maka konsumsi obat menjadi kewajiban. Namun, sebelumnya anak harus diperiksa terlebih dahulu agar memastikan apakah anak benar-benar menderita TBC atau tidak.

“Kalau sudah ketemu, kita harus pastikan bahwa anak ini sudah divaksin atau tidak pada saat ia usia nol sampai 2 bulan. Ini yang penting juga jadi pencegahan pada anak sebetulnya sudah ada pada saat masih bayi.”

Ia menambahkan, vaksin yang diberikan kepada bayi untuk mencegah TBC disebut vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG). Vaksin ini gratis dan berguna untuk membangun antibodi.

“Supaya anak terhindar dari TBC, atau kalau anak terkena sekalipun maka penyakitnya tidak menjadi lebih berat.”

Selain vaksinasi, membiasakan gaya hidup bersih dan sehat juga dapat membantu. Hal terpenting bagi anak adalah menjaga asupan gizi seimbang, katanya.