Liputan6.com, Jakarta Ditemukan jejak virus Corona pada makanan beku di dua kota di China. Pertama, pihak otoritas China menemukan adanya virus Corona di permukanan sayap ayam beku yang diimpor dari Brasil ke Shenzen.
Pihak otoritas Shenzen sudah melakukan pelacakan dan mendapatkan produk sayap ayam beku tersebut berasal dari eksportir unggas terbesar ketigadi Brasil yakni Aurora.
Baca Juga
Pemeriksaan sampel juga menemukan ada jejak virus Corona pada sampel kemasan udang beku yang diimpor dari Ekuador ke Xian seperti dilaporkan pihak otoritas China seperti mengutip laman Channel News Asia, Jumat (14/8/2020).
Advertisement
Fakta ini tentu memunculkan kekhawatiran penduduk dunia bahwa virus Corona bisa menyelinap masuk ke rantai makanan. Benar begitu?
Pada umumnya virus bisa bertahan selama dua tahun dengan suhu minus 20 derajat Celsius. Namun, para ilmuwan termasuk Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan selama ini tidak ada bukti virus Corona dapat menyebar melalui makanan beku.
"Masyarakat tidak usah takut mengonsumsi makanan, makanan dalam kemasan atau makanan yang dikirim," kata Kepala Program Emergensi WHO, Mike Ryan.
"Tidak ada bukti bahwa makanan ataupun rantai makanan berpartisipasi dalam transmisi virus ini," katanya.
Epidemiolog WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan China telah menguji ratusan ribu paket dan menemukan bahwa 'sangat, sangat, sangat sedikit, kurang dari 10' yang terbukti positif ada virusnya.
Food and Drug Adminstration (FDA) Amerika Serikat juga sudah mengeluarkan pernyataan bahwa tidak ada bukti orang bisa terkena COVID-19 dari makanan ataupun kemasan makanan.
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut
Pelacakan Kontak, Hasil Negatif
Perusahaan Aurora hingga kini belum menerima laporan resmi dari China mengenai penemuan jejak virus Corona pada makanan yang mereka produksi. Perusahaan ini mengatakan selama ini melakukan sejumlah tindakan pencegahan penularan virus Corona lewat produk makanan yang dibuat.
Terkait temuan jejak virus Corona di sayap ayam, Kementerian Pertanian Brasil sedang mencari tahu hal ini dari otoritas China.
Pihak otoritas Shenzhen sudah melakukan pelacakan kepada orang-orang yang kontak dengan makanan tersebut untuk uji COVID-19. Hasilnya, negatif dari virus tersebut.
Dinas Kesehatan di Provinsi Shaanxi, juga telah melakukan pelacakan pada masyarakat di Xian terkait kemasan udang impor dengan jejak Corona. Hasilnya, tidak ada yang terinfeksi.
Meski belum ada bukti yang kuat seseorang bisa terinfeksi dari makanan beku, Kepala Laboratorium Mikrobiologi China National Center for Food Safety Risk Assessment, Li Fengqin mengatakan tidak boleh mengesampingkan adanya kemungkinan makanan beku terkontaminasi virus Corona. Hal ini ia sampaikan sebelum kasus ini menyeruak yakni pada Juni.
Advertisement