Sukses

Menko PMK: HUT ke-75 RI di Tengah Pandemi Jadi Momentum Bangun Budaya Disiplin

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-75 di tengah pandemi jadi momentum untuk membangun budaya disiplin menuju Indonesia maju.

 

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-75 di tengah pandemi jadi momentum untuk membangun budaya disiplin menuju Indonesia maju. Seperti, disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan hingga tumbuh menjadi budaya disiplin dalam beraktivitas sehari-hari. 

Hal itu disampaikan Muhadjir Effendy usai mengikuti upacara peringatan HUT RI ke-75 secara virtual didampingi para pejabat eselon 1 dan 2 di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin, 17 Agustus 2020.

"Saat kita memperingati 75 tahun Indonesia merdeka, kita berada dalam kondisi diuji oleh Tuhan berupa wabah Covid-19. Yang harus dilakukan oleh segenap Bangsa Indonesia terutama untuk mengambil hikmah dari Covid-19 ini yaitu meningkatkan disiplin diri, disiplin nasional khususnya mematuhi protokol kesehatan," ujar Menko PMK, seperti dalam keterangan resmi yang diterima Health-Liputan6.com.

Ia meyakini, kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan selama pandemi dapat menjadi akar budaya dalam membangun kedisiplinan di setiap aspek kehidupan. Hal itulah yang akan menjadi modal utama menuju Indonesia maju.

Selain kedisiplinan, menurut Muhadjir, peringatan HUT ke-75 RI juga dapat menjadi momentum untuk meningkatkan solidaritas dan membangun rasa kepedulian berskala nasional. Utamanya dalam membangkitkan semangat gotong-royong mengatasi Covid-19.

"Saya kira kalau kesolidaritasan nasional, rasa kesetiakawanan nasional, kepedulian nasional ini dilaksanakan betul-betul akan menjadi modal menuju Indonesia maju. Tidak mungkin kita bisa meraih kejayaan bangsa tanpa didukung oleh semangat gotong-royong," pungkasnya.

 

2 dari 2 halaman

Solidaritas Tercermin dari Pemakaian Pakaian Adat

Sementara itu, rasa solidaritas dan kesetiakawanan nasional juga terlihat dari pemakaian baju-baju adat khas daerah di seluruh nusantara saat upacara peringatan HUT ke-75 RI.

Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat Timor Tengah Selatan dari Nusa Tenggara Timur (NTT) didampingi Ibu Negara Iriana. Begitu pun Wakil Presiden Ma'ruf Ami, Ketua MPR Bambang Soesatyo, dan Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga mengenakan pakaian adat saat mengikuti upacara dari Istana Negara Kepresidenan, Jakarta.

Tak beda jauh dengan pakaian adat yang dikenakan Presiden Jokowi, Menko PMK Muhadjir Effendy juga mengenakan pakaian adat dari NTT khususnya Pulau Rote lengkap dengan topi khas dan unik mirip topi sombrero mirip Meksiko yang disebut “Ti’i Langga”.

Selain Menko PMK, jajaran menteri dan para pejabat tinggi negara turut hadir mengikuti upacara peringatan HUT RI ke-75 dari kantor maupun kediaman masing-masing. Seluruh rakyat Indonesia juga diajak mengikuti upacara yang digelar serentak dan disiarkan langsung oleh seluruh stasiun televisi di Tanah Air.