Sukses

Disebut Bisa Cegah Penyakit, Perusahaan Ini akan Lepas Nyamuk Hasil Rekayasa Genetik

Rencana ini juga menimbulkan kritik dari mereka yang khawatir akan dampak lingkungan dari pelepasan nyamuk hasil rekayasa genetika ini

Liputan6.com, Florida - Sebuah perusahaan Amerika Serikat (AS) di Inggris berencana melepaskan ratusan juta nyamuk hasil rekayasa genetika ke Florida, AS. Otoritas setempat bahkan telah mengeluarkan izin untuk rencana tersebut.

Dilansir dari New York Post pada Jumat (21/8/2020), perusahaan teknologi pembasmi serangga Oxitec dilaporkan telah menciptakan nyamuk jantan hasil modifikasi yang semua keturunannya akan mati sebelum ditetaskan.

Oxitec menamakan nyamuk-nyamuk ini sebagai OX5034 dan dirancang sebagai alternatif selain penyemprotan insektisida.

Mengutip USA Today, nyamuk ini merupakan versi rekayasa genetika dari Aedes aegypti, jenis nyamuk yang membawa penyakit seperti virus Zika dan demam berdarah dengue.

Otoritas di Florida Keys telah menyetujui pelepasan lebih dari 750 juta nyamuk rekayasa genetika ini dalam dua tahun mendatang. Keputusan tersebut datang ketika daerah itu harus menangani wabah demam berdarah yang telah menginfeksi 26 orang tahun ini.

Sebelumnya, Environmental Protection Agency juga telah memberikan izin kepada perusahaan tersebut untuk melepaskan nyamuk-nyamuk ini di alam liar, untuk kepentingan uji coba.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Dapatkan Kritik

Semua nyamuk Oxitec adalah jantan dan tidak mengisap darah. Namun, gen mereka mencegahnya untuk memiliki keturunan dari nyamuk betina yang bisa bertahan sampai dewasa. Diharapkan, cara ini memutus sementara populasi nyamuk betina liar.

Tak semua setuju akan rencana ini. Barry Ways, Direktur dari Florida Keys Environmental Coalition mengatakan bahwa mereka tidak tahu pengaruh dari pelepasan nyamuk-nyamuk ini terhadap ekosistem di lingkungan.

Sebelumnya, Ways juga telah meminta Oxitec untuk membuktikan keamanan dari nyamuk buatan mereka namun tanpa hasil. Perusahaan hanya mengklaim di laman resminyha bahwa nyamuk tersebut bekerja dan efektif dalam sebuah uji coba di Brasil.

"Dengan semua krisis mendesak yang dihadapi negeri kita dan negara bagian Florida, pandemi COVID-19, ketidakadilan rasial, perubahan iklim, pemerintah telah menggunakan uang pajak dan sumber daya pemerintah untuk percobaan 'Jurassic Park,'" kata Jaydee Hanson, direktur kebijakan dari International Center for Technology Assessment and Center for Food Safety.

Sebuah petisi yang menolak rencana tersebut juga telah mendapatkan sekitar 240 ribu tanda tangan.

Namun, CEO Oxitec Grey Frandsen mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah untuk memenangkan perang melawan nyamuk yang menyebarkan penyakit sehingga "membutuhkan generasi baru alat yang aman, bertarget dan berkelanjutan, untuk pemerintah dan komunitas."

"Tujuan kami adalah memberdayakan pemerintah dan komunitas dari semua ukuran untuk secara efektif dan berkelanjutan mengendalikan nyamuk penyebar penyakit ini tanpa dampak berbahaya terhadap lingkungan dan tanpa operasi yang rumit dan mahal," ujarnya.