Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Bahaya Gunakan Sikat Pembersih Vagina saat Menstruasi

Produk pembersih vagina makin banyak jenisnya. Model terbaru pembersih vagina seperti sikat yang digunakan saat menstruasi. Amankah?

Liputan6.com, Jakarta Produk pembersih vagina makin banyak jenisnya. Model terbaru pembersih vagina seperti sikat yang digunakan saat menstruasi. Amankah?

Beberapa waktu lalu, sebuah merek memperkenalkan produk dan mengklaimnya sebagai "sikat pembersih vagina pertama dan satu-satunya di dunia yang terbuat dari silikon kelas medis.

Menurut laporan, wanita seharusnya memasukkan sikat ke dalam vagina sekali setiap hari saat sedang menstruasi, dan secara otomatis menghilangkan "kotoran" atau kotoran di dalamnya sehingga kaum Hawa merasa lebih bersih dan lebih segar.

Dr Jennifer Gunter, termasuk yang menyoroti bahaya yang ditimbulkan dari sikat pembersih vagina.

"Setiap hari sepertinya seseorang muncul dengan produk pembersih vagina baru dan sama sekali tidak perlu, namun berbahaya," kicaunya di media sosial Twitter.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2 dari 3 halaman

Tak Perlu Sikat Vagina

Seperti yang disebutkan sebelumnya, vagina tidak memerlukan produk atau metode eksternal untuk membersihkannya. "Vagina secara alami membersihkan dan melindungi diri sendiri," kata Dr Archana Nirula, petugas medis senior di myUpchar dan seorang dokter kandungan dengan pengalaman lebih dari 25 tahun.

Menurutnya, wanita tidak perlu menggunakan produk seperti ini untuk membersihkan vagina secara artifisial. "Karena itu hanya akan menyebabkan ketidakseimbangan mikroflora, dan pada gilirannya dapat menyebabkan masalah kesehatan,” katanya, seperti dilansir Firstpost.

3 dari 3 halaman

Cara Jaga Vagina Tetap Sehat

Ketimbang menggunakan alat seperti sikat pembersih vagina ini, Nirula menyarankan para wanita menerapkan praktik yang benar-benar meningkatkan kesehatan vagina. Yakni jangan pernah menggunakan sabun atau tisu wangi untuk membersihkan area kelamin. Jaga agar vulva atau bagian luar alat kelamin tetap kering, terutama setelah buang air kecil.

“Pastikan pakaian dalam Anda terbuat dari bahan yang nyaman dan dapat bernapas seperti katun serta bersih dan juga kering karena kelembapan dapat menyebabkan infeksi,” katanya.