Sukses

Sebelum Menginfeksi Paru, Hidung Jadi Pintu Utama Penularan COVID-19

Berdasarkan studi baru di jurnal Cell, ada area spesifik di mana COVID-19 paling mungkin menyebabkan infeksi,

Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda yang memakai masker kemanapun Anda pergi, hidung mungkin menjadi tidak terasa nyaman. Hal ini seringkali membuat seseorang menurunkan maskernya hingga bawah hidung. Namun sebaiknya Anda tidak melakukan ini.

Berdasarkan studi baru di jurnal Cell, ada area spesifik di mana COVID-19 paling mungkin menyebabkan infeksi, yaitu hidung. Virus corona ternyata sangat menyukai hidung Anda.

Dalam studi ini, para peneliti merekayasa virus SARS-CoV-2 yang diberi label dengan protein fluoresen. Ini memungkinkan mereka untuk mencari dan menentukan mekanisme dimana virus menginfeksi saluran pernapasan.

“Menariknya, diamati bahwa daerah hidung memiliki kerentanan yang lebih tinggi terhadap infeksi SARS-CoV-2, dengan penyemaian berikutnya ke saluran pernapasan bagian bawah karena aspirasi,” kata peneliti, Sunitha Posina, MD.

Itu artinya temuan awal ini menunjukkan bahwa "hidung lebih berpotensi terinfeksi dibandingkan dengan saluran pernapasan lainnya (seperti tenggorokan dan paru-paru). Ketika seseorang tidak memakai masker, mereka lebih mungkin terinfeksi ketika menghirup melalui hidung," katanya.

 

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tak banyak yang menutupi hidungnya

Sayangnya masih banyak orang tidak melindungi wilayah tersebut yang seharusnya ditutupi. Jika seseorang hanya menutupi setengah (hanya mulut yang ditutupi) dan seseorang mengembuskan napas padanya maka cenderung menghasilkan partikel infeksius yang lebih kuat daripada jika mereka mengembuskan melalui mulut, mengingat bahwa hidung memiliki sel yang memiliki afinitas lebih tinggi untuk terinfeksi dibandingkan dengan bagian traktus pernapasan lainnya.

Jadi, memakai masker harus benar-benar menutupi hidung dan mulut. Memang Anda akan lebih mudah bernapas jika masker dilonggarkan atau diturunkan sampai hidung Anda terekspos. Namun hidung Anda rupanya bisa menjadi magnet yang memanggil virus SARS-CoV-2 kepada Anda.