Sukses

Pengadaan Laboratorium PCR COVID-19 di RS TNI AD, Jubir Wiku: Perlu Diapresiasi

Pengadaan laboratorium PCR COVID-19 di RS TNI AD, Jubir Wiku menyampaikan upaya itu perlu diapresiasi.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa menyampaikan pengadaan laboratorium PCR COVID-19 di Rumah Sakit TNI Angkatan Darat (AD). Hal itu ia sampaikan saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta pada 24 Agustus 2020.

Rencana pengadaan sebanyak 20 laboratorium, baru 4 lab yang terealisasi di RS TNI AD. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menanggapi soal pengadaan lab tersebut.

"Kami perlu sampaikan bahwa saat ini ada 12 lembaga yang berbeda di Indonesia, yang tersedia laboratorium rujukan untuk PCR, diantaranya adalah laboratorium TNI AD," kata Wiku dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/8/2020).

"Upaya TNI AD untuk memperkuat jaring laboratoriumnya dari fasilitas kesehatan yang ada perlu diapresiasi. Hal ini dalam rangka mencapai target dari pengetesan spesimen sebagaimana standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)--35.000 spesimen per minggu per 1 juta penduduk."

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Perbesar Kapasitas Pemeriksaan Spesimen

Upaya pengadaan laboratorium di RS TNI AD diharapkan meningkatkan jumlah tes yang bisa dilakukan untuk di setiap daerah. Ini karena TNI mempunyai fasilitas kesehatan yang tersebar di berbagai daerah.

"Jadi, bisa didorong tes dan pemeriksaan spesimen menjadi lebih tinggi," lanjut Wiku.

Dalam hal ini, pengadaan laboratorium juga bertujuan memperbesar kapasitas pemeriksaan spesimen COVID-19. Upaya pun perlu diiringi dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM).

"Untuk memperbesar kapasitas testing di tiap wilayah, yakni bisa menambah jumlah laboratorium, seperti yang dilakukan oleh TNI Angkatan Darat serta memperkuat jejaring laboratorium yang sudah ada," tambah Wiku.

"Saat ini, ada lebih dari dari 320 laboratorium jejaring. Agar kemampuan testing bisa ditingkatkan tentunya terkait dengan ketersediaan SDM dan jam kerja yang efektif, sehingga pengetesan optimal bisa dilakukan oleh semua jaringan (laboratorium) yang ada di Indonesia"