Sukses

Akibat Pandemi, Jumlah Pencarian Google Soal Kecemasan Tertinggi dalam 16 Tahun

Para peneliti melakukan studi terhadap pencarian di Google terkait "kecemasan" dan "serangan panik" yang terjadi selama 16 tahun terakhir

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya soal COVID-19 itu sendiri, pandemi juga memunculkan kekhawatiran terkait peningkatan angka masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan panik.

Sebuah data yang dianalisa di Amerika Serikat menunjukkan adanya peningkatan pencarian di Google mengenai "serangan panik" dan "kecemasan" yang angkanya paling tinggi selama 16 tahun terakhir.  Temuan tersebut juga sudah memperhitungkan kondisi seperti penggunaan internet dan penambahan populasi

Temuan itu didapatkan oleh Qualcomm Institute's Center for Data Driven Health di University of California San Diego berdasarkan data pencarian Google di awal masuknya COVID-19 ke AS.

Dalam laporannya di Journal of the American Medical Association, para penulis studi mengatakan bahwa masalah kesehatan mental merupakan dampak yang bisa muncul secara luas akibat pandemi.

"Namun, pengawasan kesehatan mental tradisional (seperti survei telepon, catatan medis) memakan waktu, mahal, dan mungkin melewatkan orang-orang yang tidak berpartisipasi atau mencari perawatan," tulis mereka dikutip dari laman JAMA Network pada Kamis (27/8/2020).

Dikutip dari New York Post, menganalisa data Google Trends untuk mencari tahu seberapa sering frasa seperti "serangan panik", "apakah saya mengalami serangan panik?", atau "gejala serangan kecemasan" ditelusuri di AS dari Januari 2004 sampai Mei 2020.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

3,4 Juta Pencarian dalam 58 Hari

Hasilnya, mereka menemukan bahwa pencarian soal kecemasan dan serangan panik mencapai titik tertinggi dalam rentang waktu tersebut antara pertengahan Maret dan pertengahan Mei.

Dikutip dari Medical Xpress, para peneliti menemukan bahwa usai Presiden Donald Trump pertama kali mengumumkan keadaan darurat nasional pada 13 Maret 2020, pencarian terkait kecemasan akut yang parah mencapai angka tertinggi.

Peningkatan terbesar terjadi antara 16 Maret hingga 14 April yaitu mencapai 17 persen.

Beberapa momen yang menyertai tingginya angka pencarian adalah diluncurkannya pedoman jaga jarak sosial secara nasional dan perpanjangannya, jumlah kasus di AS yang melampaui China, direkomendasikannya masker oleh CDC, dan kasus kematian di AS yang melampaui Italia.

"Secara praktis, selama 58 hari pertama pandemi COVID-19 diperkirakan ada 3,4 juta pencarian total terkait dengan kecemasan akut yang parah di Amerika Serikat," kata Dr. Benjamin Althouse, peneliti utama di Institue of Disease Modeling yang juga terlibat dalam studi ini.

Angka pencarian mulai kembali normal pada 15 April dan kembali ke tingkat yang lebih normal setelah itu. Para peneliti mengemukakan, hal ini kemungkinan karena masyarakat AS sudah lebih beradaptasi dengan dampak virus corona dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, ada kemungkinan banyak orang yang telah mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan dan didapat sebagaih hasil dari pencarian di internet.