Sukses

Keterisian Tempat Tidur Pasien COVID-19 di RSUP Persahabatan Mencapai 70 Persen

RSUP Persahabatan menyebut bahwa mereka masih mampu melayani pasien COVID-19 meski keterisian tempat tidur sudah mencapai sekitar 70 persen

Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan mengungkapkan bahwa hingga Agustus, sekitar 70 persen tempat tidur yang telah disiapkan untuk pasien COVID-19 telah terisi.

Dalam konferensi pers yang digelar secara daring, pihak RSUP Persahabatan menyatakan bahwa mereka sesungguhnya telah menyiapkan 189 tempat tidur untuk menangani pasien COVID-19.

"Saat ini, keterisian tempat tidur di rumah sakit kami masih berkisar antara 60 sampai 70 persen, jadi masih dalam batas yang aman," kata Pelaksana Tugas Direktur Utama RSUP Persahabatan Mursyid Bustami pada Selasa (1/9/2020).

"Memang dari data yang ada, terjadi peningkatan mulai minggu ketiga bulan Juli sampai Agustus ini," tambahnya.

Mursyid mengatakan, pasien yang dirujuk ke RSUP Persahabatan berasal dari rumah sakit di sekitar Jabodetabek dengan kondisi sedang, berat, dan kritis. "Kalau ringan barangkali sudah ada SOP-nya pasien itu tidak diarahkan ke rumah sakit rujukan tapi ke Wisma Atlet."

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Berusaha Mempertahankan Mutu Pelayanan

Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP Persahabatan H. M. Alsen berharap apabila terjadi lonjakan jumlah pasien ke depannya, situasi ini masih bisa ditangani secara tersebar di RS rujukan lain.

"Artinya kita berharap penanganannya juga berbagi," ujarnya. Terkait keterisian tempat tidur, Alsen mengatakan bahwa mereka masih "dalam kapasitas yang mampu dilayani dengan optimal" dengan jumlah tenaga yang ada.

Mursyid menambahkan, sepanjang mereka mampu, RSUP Persahabatan akan melaksanakan kewajiban mereka dalam membantu pasien rujukan COVID-19.

"Kalau pola rujukan bisa kita lakukan dengan sebaik-baiknya, tentunya dari persentase pasien yang sedang, berat, dan kritis itu sudah tercukupi di rumah sakit rujukan, dengan kondisi saat ini."

Terkait kemungkinan peningkatan pasien, Mursyid mengatakan bahwa mereka harus menyesuaikannya kemampuan RS. "Kita tidak bisa memaksakan seluas-luasnya karena kebutuhan dari tenaga tidak sama dengan menangani pasien biasa."

Maka dari itu, Mursyid menyebut bahwa mereka juga terus berkoordinasi pihak-pihak terkait seperti Satgas Penanganan COVID-19 serta rumah sakit lain seperti Wisma Atlet.

Namun, ia menegaskan, meski keterisian tempat tidur sudah mencapai 70 persen, mereka berusaha untuk tidak mengurangi mutu pelayanan terhadap pasien.

"Jadi kami masih mampu untuk menangani ini, menangani pasien sesuai dengan kondisinya," kata Mursyid.