Sukses

Kasus Aktif COVID-19 Indonesia dari Maret sampai Agustus 2020 Cenderung Menurun

Persentase kasus aktif COVID-19 Indonesia dari Maret sampai Agustus 2020 cenderung menurun.

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, persentase kasus aktif COVID-19 di Indonesia sejak Maret hingga Agustus 2020 cenderung menurun.

Di Indonesia, kasus aktif per 1 September 2020 sebanyak 42.009 kasus (23,7 persen). Sementara itu, rata-rata dunia berada di angka 26,67 persen.

"Dari Maret ke Agustus 2020, kasus aktif COVID-19 berangsur menurun. Pada Maret, rata-rata kasus aktif di angka 91,26 persen, berlanjut menurun pada April menjadi 81,57 persen, Mei 71,53 persen," papar Wiku saat jumpa pers dengan media asing di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/9/2020).

"Kemudian Juni 57,25 persen, Juli 44,02 persen, sampai Agustus kasus aktif COVID-19 di Indonesia menurun jadi 23,64 persen."

Ia melanjutkan, kondisi yang berangsur membaik ini harus tetap dipertahankan agar kasus aktif COVID-19 di Indonesia terus menurun setiap bulannya.

"Tentunya, kasus aktif terus menurun sampai pandemi COVID-19 berakhir," lanjut Wiku dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kematian Terkait COVID-19 Menurun

Sejalan dengan kasus aktif, perkembangan kasus kematian terkait COVID-19 secara nasional juga menurun setiap bulannya.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat, ada 7.505 kasus kematian dengan persentase di angka 4,2 persen per 1 September 2020.

Wiku menyebut persentase jumlah kematian mencapai puncak pada April 2020. Dari data grafik pada Maret 2020, rata-rata kematian di angka 4,89 persen, lalu April naik dua kali lipat hingga 8,64 persen.

Selanjutnya, ada penurunan kematian COVID-19 pada Mei menjadi 6,68 persen, Juni jadi 5,56 persen, Juli 4,81 persen, dan Agustus turun lagi 4,47 persen.

"Meskipun persentase rata-rata kematian nasional mengalami perubahan positif, tetapi besarannya masih di atas rata-rata dunia (3,32 persen). Ini yang harus kita perbaiki bersama dan bekerja keras agar rata-rata kematian secara nasional dapat ditekan hingga di bawah rata-rata dunia," ujar Wiku.