Sukses

Telapak Tangan Berkeringat Dingin Belum Tentu Sakit Jantung

Bisa jadi hiperhidrosis yang membuat telapak tangan basah seperti disampaikan dokter jantung berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Telapak tangan berkeringat dingin kerap diidentikkan dengan gejala penyakit jantung. Namun, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Adrian Widya Nugraha mengatakan hal itu bisa sebagai kondisi hiperhidrosis.

"Bisa saja ini sebagai fenomena hiperhidrosis, yaitu suatu kondisi dimana kelenjar keringat memproduksi keringat secara berlebihan di bagian tubuh tertentu atau di bagian telapak tangan," kata dokter yang berpraktik di RSUD dr. Iskak Tulungagung, Jawa Timur.

Andriawan menuturkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gejala fisik penyakit jantung seringkali menimbulkan kesalahpahaman. Apabila seseorang hanya merasakan keringat dingin tanpa dengan gejala tertentu belum bisa dipastikan bahwa itu dari reaksi sakit jantung.

Lalu, seperti apa tanda awal orang dengan penyakit jantung? Misalnya, seseorang mengeluarkan keringat dingin berlebihan di bagian kaki dan tangan yang diikuti dengan gejala lainnya. Seperti rasa nyeri di dada sebelah kiri, sesak nafas, dan jantung terasa berdegup kencang (detak jantung berlebihan).

"Apabila seseorang mengalami hal-hal yang mirip, kemungkinan gejala tersebut adalah penyakit jantung. Akan tetapi belum tentu juga. Sebelum diperiksa oleh ahlinya belum dapat disimpulkan karena setiap individu tidak memiliki gejala yang sama," kata dia seperti dikutip dari Antara. 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Soal Hiperhidrosis

Andriawan menjelaskan soal hiperhidrosis yang disebabkan oleh dua faktor. Pertama hiperhidrosis primer, yaitu gejala yang terjadi belum diketahui secara pasti akan tetapi dapat dilihat dari faktor genetik atau keturunan.

Kedua hiperhidrosis sekunder, yakni kondisi medis tertentu seperti serangan jantung, penyakit infeksi, kadar gula rendah dan sebagainya.

"Penyebab hiperdrosis primer pada umumnya terjadi pada telapak tangan, telapak kaki dan terkadang wajah. Sedangkan hiperhidrosis sekunder timbul hampir di seluruh bagian tubuh. Oleh sebab itu bagi masyarakat yang belum memahami secara medis sebaiknya jangan dulu cemas. Apabila mengalami hal yang sama segera hubungi ahlinya," kata dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.