Sukses

1,5 Juta Tenaga Kesehatan Bakal Disuntik Vaksin COVID-19 Awal Tahun 2021

Sebanyak 1,5 juta tenaga kesehatan bakal menerima suntik vaksin COVID-19 pada awal tahun 2021.

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan hasil pemetaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), ada 1,5 juta tenaga kesehatan, baik dokter, perawat, dan bidan yang akan menerima suntik vaksin COVID-19 pada awal tahun 2021.

Penerimaan vaksin COVID-19 juga menyasar tenaga kesehatan anggota TNI serta Polri siap yang diterjunkan imunisasi massal. Upaya ini sebagai bentuk perlindungan bagi pejuang medis yang menangani pasien COVID-19.

"Kami memastikan tenaga kesehatan, mulai dokter, perawat, hingga bidan akan diprioritaskan mendapat imunisasi pertama saat vaksin COVID-19 siap digunakan pada awal tahun 2021," kata Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir usai pertemuan dengan IDI di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, ditulis Minggu (6/9/2020).

Pertemuan tersebut dalam upaya mengurangi risiko para tenaga kesehatan terpapar COVID-19. Hasil pembahasan berfokus pada peningkatan protokol keselamatan, proteksi, dan vaksin bagi tenaga medis yang dalam waktu dekat siap diproduksi.

"Selain banyak hal yang kami diskusikan, inti pertemuan ini, kami memetakan semua tenaga kesehatan, dokter, dan perawat yang akan mendapatkan imunisasi pertama saat vaksin COVID-19 siap digunakan awal tahun depan," lanjut Erick dalam jumpa pers yang didampingi Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih dan Ketua Umum PPNI Harif Fadhillah.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Tim Khusus Vaksin COVID-19

Erick Thohir menambahkan, IDI dan PPNI akan menentukan kriteria serta kualifikasi dokter, perawat, dan bidan yang akan mendapat kesempatan pertama vaksinasi tersebut. 

"Akan ada tim khusus dalam Satgas Penanggulangan COVID-19 yang bertugas untuk menilai vaksin dengan bekerjasama dengan IDI dan Kementerian Kesehatan," tambahnya sebagaimana keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

"Hal ini bertujuan agar penggunaan vaksin COVID-19 bisa tepat sasaran dan efektif, mengingat keterbatasan di tahap awal saat vaksin ini siap digunakan."

3 dari 3 halaman

Perbaikan Proteksi

Pertemuan dengan IDI dan PPNI juga membahas upaya peningkatan protokol keselamatan dan proteksi bagi tenaga kesehatan yang terus dihantui risiko tinggi terpapar COVID-19 seiring meningkatnya kasus positif COVID-19.

"Kami membahas bagaimana memperbaiki proteksi bagi dokter dan perawat. Akan diatur kembali pedoman dan pelaksana di lapangan agar ada perbaikan dan kasus tenaga medis yang terdampak COVID-19 bisa ditekan," ujar Erick.

"Intinya, protokol keselamatan dan proteksi dokter serta perawat harus mendapat perhatian serius agar tingkat risiko mereka yang gugur dalam tugas bisa ditekan."