Sukses

Jika 75 Persen Penduduk Patuh Pakai Masker, COVID-19 dapat Turun Drastis

Penggunaan masker dengan patuh oleh 75 persen populasi Indonesia dapat menekan penyebaran COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Kepatuhan penggunaan masker oleh 75 persen populasi Indonesia dinilai dapat menekan kasus COVID-19 di Tanah Air. Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito.

Ia meminta semua pihak mengkampanyekan masker sebagai upaya melindungi diri dan orang lain.

"Penggunaan masker ini agar kita melindungi, jangan sampai droplet (percikan) yang keluar dari diri kita sendiri atau dari orang lain mengenai pihak lainnya," ungkap Wiku saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (8/9/2020).

"Jika lebih dari 75 persen penduduk patuh menggunakan masker, maka COVID-19 dapat turun secara drastis."

Wiku menambahkan, hasil penelitian di Amerika. Bahwa penggunaan masker kain oleh 80 persen populasi akan mengurangi 34 sampai 58 persen penambahan kasus kematian (Eikenberry et al, 2020).

"Hasil penelitian itu menyatakan, permodelan penggunaan masker oleh minimal populasi tersebut, sudah terbukti menekan peningkatan kasus baru dan kematian terkait COVID-19," tambahnya.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tertib Pakai Masker

Target Satgas COVID-19 pun paling tidak penggunaan masker berkisar 70 sampai 75 persen dari populasi di Indonesia secara tertib. Diharapkan akan menekan kasus COVID-19 di Indonesia.

"Mari kita buktikan, ini (patuh pakai masker) menjadi target kita bersama. Karena kita ingin melindungi diri dan kita ingin melindungi negeri," harapnya dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Adapun kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Data per 8 September 2020, bertambah 3.046 kasus baru, total 200.035 orang. Kasus sembuh bertambah 2.306 orang, sehingga total 142.958 orang sembuh.

Tepat 100 orang meninggal dunia, total akumulatif 8.230 meninggal. Kasus suspek yang masih dipantau sebanyak 90.952 orang. Tercatat 489 kabupaten/kota yang terdampak COVID-19.