Liputan6.com, Jakarta Sebagai salah satu kelompok yang dinilai berisiko lebih banyak terkena infeksi dan kematian akibat COVID-19, lansia perlu menjaga kesehatannya di masa pandemi.
Menurut dokter Purwita Wijaya Laksmi, spesialis penyakit dalam konsultan geriatri, lansia perlu diberikan pengertian yang memadai mengenai kondisi tersebut dengan bahasa yang lebih mudah dipahami.
Baca Juga
Dalam siaran pers yang diterima Health Liputan6.com, Purwita mengatakan bahwa proses menua pada sistem kekebalan tubuh lansia membuat daya tahan tubuh relatif menjadi lebih rendah.
Advertisement
"Selain itu, lansia umumnya telah memiliki berbagai penyakit kronik seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penurunan fungsi ginjal, dan penyakit paru obstruksi kronik yang meningkatkan risiko komplikasi penyakit," kata dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah-Bintaro Jaya ini, ditulis Kamis (10/9/2020).
Purwita memberikan sebuah tips agar lansia bisa tetap sehat selama masa pandemi COVID-19. Caranya adalah dengan tetap berada di rumah serta menerapkan apa yang ia sebut sebagai "5 Jaga dan 5 Cukup."
Pada bagian pertama ini, terlebih dahulu akan dibahas mengenai apa yang disebut "5 Jaga" dalam tips "5 Jaga dan 5 Cukup" untuk menjaga kesehatan lansia di masa pandemi COVID-19.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Menjaga Jarak dari Orang Lain
1. Jaga Jarak
"Jaga" yang pertama dalah jaga jarak. Ini berarti lakukan jaga jarak fisik dengan orang lain minimal 1 meter. Purwati mengatakan, hindari bersentuhan dengan orang lain termasuk bersalaman, serta menjauhi mereka yang sedang sakit.
"Keluarga dan kerabat yang sedang sakit flu diharapkan tidak melakukan kontak dengan lansia karena dikhawatirkan akan menularkan virus yang sedang diidapnya," kata Purwita.
Selain itu, bagi anggota keluarga atau tenaga medis yang masih tinggal satu atap dengan lansia dan baru kembali dari tugas di luar rumah, wajib melakukan protokol kesehatan seperti tidak menyentuh barang-barang sebelum mandi, mencuci pakaian usai pulang ke rumah, senantiasa menjaga jarak, dan tetap menggunakan masker.
Untuk mencegah gangguan komunikasi, Purwita mengatakan bahwa komunikasi dengan bahasa non-verbal bisa dilakukan.
"Posisi lawan bicara berada di dalam lapang pandang lansia dengan jarak terdekat yang tetap aman, menjaga kontak mata, bicara dengan melihat mata lawan bicara, tubuh condong ke lawan bicara, serta menjaga intonasi dan volume suara yang tepat perlu dilakukan untuk menunjukkan kesungguhan mendengarkan dan mencegah timbulnya gangguan komunikasi."
Â
Advertisement
Menjaga Kesehatan
2. Jaga Kebersihan dan Kesehatan
Purwati mengatakan bahwa penting untuk tetap menjaga kebersihan dan kesehatan. Selain itu, bagi mereka yang memiliki penyakit, rutinlah minum obat sesuai anjuran dokter. Sementara untuk kontrol rutin, usahakan mengutamakan metode konsultasi jarak jauh.
"Namun, segera datang ke rumah sakit untuk berobat jika mengalami keluhan kesehatan serius, misalnya nyeri dada, sesak, demam terus menerus, penurunan asupan makan, merasa lelah (fatigue) sepanjang waktu, dan mendadak sulit untuk dibangunkan atau sulit berkomunikas," katanya.
Bagi pendamping yang akan membantu lansia untuk beraktivitas, gunakan masker dan cucilah tangan terlebih dahulu. Usahakan untuk tetap menjaga jarak aman dan membatasi durasi apabila harus berkontak langsung.
Jika terpaksa harus keluar rumah seperti untuk pemeriksaan kesehatan di rumah sakit, berikan lansia motivasi dan selalu pastikan ia memakai masker dengan baik dan benar.
Menjaga Kontak Sosial
3. Jaga Kontak Sosial
Jauhi keramaian, perkumpulan, dan kegiatan sosial seperti arisan, reuni, rekreasi, berbelanja, dan lain-lain.
"Meski tidak dapat berinteraksi fisik secara langsung, tetap pertahankan kontak sosial dengan keluarga dan kerabat melalui alat komunikasi gawai," Purwita menyarankan. Aktivitas rekreasi pun juga bisa dilakukan dengan cara ini.
Selain itu, usahakan untuk menghindari kunjungan tamu ke rumah. Jika terpaksa, wajibkan penggunaan masker, menjaga kebersihan pribadi, dan tetaplah menjaga jarak.
4. Jaga Emosi
Purwita mengatakan, sangat penting agar dalam kondisi semacam ini untuk tetap optimistis dan mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi. Maka dari itu, anjurkan atau dampingi lansia untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan di rumah.
5. Jaga Spiritual atau Ibadah
Lansia bisa tetap melaksanak ibadah sesuai kepercayaan yang ia anut di rumah. Purwita mengatakan, menjaga ibadah akan membreikan dampak positif bagi ketenangan jiwa.
"Pendekatan spiritual membuat kita tetap bersyukur dengan kondisi apapun dan yakin bahwa selalu ada hikmah di balik setiap masalah."
Advertisement