Liputan6.com, Jakarta - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan, dr Vito Damay SpJP(K) MKes FIHA FICA FAsCC melihat bahwa kesadaran masyarakat untuk memakai masker ketika berada di rumah sakit sudah sangat baik selama pandemi COVID-19.
Jauh berbeda saat melihat masyarakat berada di tempat ramai. Seolah-olah Virus Corona COVID-19 tak bakal ada di situ.
"Justru yang bahaya ketika mereka melonggarkan protokol kesehatan. Mereka lengah, merasa aman, malah yang terjadi adalah penularan," kata Vito dalam diskusi Apa Strateginya Agar COVID-19 Tidak Menyebar Luas? disiarkan langsung dari kanal Youtube BNPB Indonesia pada Kamis, 10 September 2020.
Advertisement
Baca Juga
Menurut dokter yang juga anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), edukasi pentingnya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan atau kampanye 3M mencegah COVID-19 harus terus diberikan ke masyarakat.
Â
Simak Video Berikut Ini
Infografis Pakai Masker Cegah COVID-19
Advertisement
Pakai Masker Masih Salah tapi Tak Jaga Jarak
Contohnya, merasa sudah aman hanya dengan pakai masker, masyarakat lupa untuk menjaga jarak. Padahal, cara orang tersebut memakai masker saja masih kurang tepat.
Entah hanya sekadar menutup bagian mulut atau saat akan memperbaiki posisi masker. Vito, menilai, masih banyak yang salah.
"Ketika memperbaiki masker, mereka tidak cuci tangan dulu. Mereka memperbaiki masker dari depan sehingga ujung jarinya sudah kotor, masuk dalam mulut," ujar Vito.
Seharusnya, lanjut Vito, memperbaiki posisi masker harus dari bagian telinga. "Nah, itu yang terkadang masih missed di sana," kata dia.
Tak hanya itu, calon pasien seringkali justru refleks melepas masker ketika berkonsultasi dengan dokter. Hal seperti itu sering dialami Vito.
"Kami sendiri para dokter ketika berbicara dengan pasien atau kolega tetap pakai masker," katanya.
Â
Ajak Baim Wong, Atta Halilintar, dan Deddy Corbuzier Jadi Agen Perubahan Perilaku Selama Pandemi COVID-19
Vito menekankan bahwa edukasi perubahan perilaku harus terus dilakukan selama pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia.
Vito lalu mengajak semua orang untuk menjadi agen perubahan perilaku. Terlebih pada tokoh masyarakat yang punya banyak pengikut atau penggemar, seperti Atta Halilintar, Baim Wong dan Paula, dan Deddy Corbuzier.
"Ini sangat bernilai untuk bangsa Indonesia saat ini, karena kita ingin segera lepas dari masa pandemi dan tidak terjadi gelombang kedua, kalau bisa dan memungkinkan," katanya.
Advertisement