Liputan6.com, Jakarta Sempat terhenti tiga bulan pada awal COVID-19 merebak di Indonesia, layanan transplantasi ginjal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta kembali buka.
"Pelayanan transplantasi ginjal sempat berhenti dari April sampai Juni 2020. Sebelum COVID-19 benar-benar meluas, Januari sampai Maret 2020, kami sudah melakukan 14 prosedur transplantasi ginjal, " papar Pokja Transplantasi Ginjal RSCM, Departemen Urologi FKUI-RSCM Nur Rasyid saat konferensi pers di RSCM, Jakarta, Jumat (11/9/2020).
"Di negara-negara lain juga sama, pelayanan transplantasi ginjal juga sempat terhenti. Jadi, waktu itu menghindari tertularnya COVID-19 antara pendonor dan penerima ginjal."
Advertisement
Seiring waktu, layanan transplantasi ginjal pun semakin dibutuhkan. Hal ini mengingat jadwal pasien yang tertunda, sehingga bisa memperburuk kondisi tubuh.
"Bahkan sejak bulan Juni 2020, Aceh meminta bantuan kepada kami dalam upaya bimbingan bagaimana melakukan prosedur transplantasi ginjal.
"Tapi kami bilang kebijakan di RSCM tidak membolehkan kami berpergian jauh. Ini karena risiko penularan di atas pesawat. Lebih dari dua jam di pesawat, risikonya sangat besar. Terpaksa kami berhenti melakukan bimbingan ke pusat-pusat transplantasi ginjal di daerah."
Risiko Tinggi karena Menunda Transplantasi
Rasyid menerangkan, alasan dibuka kembali pelayanan transplantasi ginjal di RSCM di tengah pandemi COVID-19.
"Kalau kita menunda berlama-lama program transplantasi ginjal. Artinya, kita memberikan risiko (perburukan) yang tinggi pada pasien-pasien dialisis (cuci darah) yang tertunda. Berarti mereka sudah lama menunggu antrean untuk operasi," terangnya.
"Dengan demikian, kami bersepakat di seluruh tim untuk membuka layanan transplantasi ginjal. Sejak dua bulan terakhir, RSCM membuka kembali layanan ini. Intinya, pasien sama-sama mempunyai kesempatan hidup yang lebih."
Di negara-negara lain, saat ini juga mulai dibuka pelayanan transplantasi ginjal. Upaya juga didukung tidak ada bukti RNA virus Corona menyebar lewat saluran kemih.
"Transplantasi ginjal di Perancis turun sampai 90 persen karena COVID-19. Tapi semua dunia sedang memulai project baru pelayanan ini. Tidak ada bukti bahwa RNA dari virus Corona yang berada di saluran napas bisa pindah ke organ lain, khususnya saluran kemih. Tidak ada bukti virusnya menyebar lewat darah," Rasyid menjelaskan.
"Dari data-data itu, kami semua berani dengan menbuka pelayanan transplantasi ginjal. Yang paling penting, rumah sakit mempunyai jalur atau area bebas COVID-19, skrining untuk donor dan resipien (penerima) dengan baik."
Advertisement
Infografis 5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Advertisement