Liputan6.com, Jakarta Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menegaskan bahwa berada di rumah saja pun tidak membuat seseorang terhindar dari risiko terkena COVID-19.
"Di rumah pun, jangan kita pikir kita akan aman. Mohon maaf kalau ada yang mengatakan di rumah saja aman, belum tentu," kata Doni dalam siaran dialog dari Graha BNPB, Jakarta pada Minggu (14/9/2020).
Doni mengungkapkan, hasil wawancara tim di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta kepada sekitar 944 pasien COVID-19Â yang saat ini dirawat menunjukkan, 7 persen dari mereka tidak pernah keluar rumah.
Advertisement
Baca Juga
"Saya ulangi, ada 7 persen mereka yang dirawat di Wisma Atlet itu yang tidak pernah keluar rumah,"Â Doni menegaskan.
Doni mengatakan, pembawa virus corona penyebab COVID-19 adalah manusia. Ketika ada satu anggota keluarga yang beraktivitas di luar rumah membawanya tanpa ia sadari, hal itu membuatnya menular ke keluarga di rumah.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Tetap Harus Waspada Meski di Rumah Saja
"Saya wanti-wanti di sini, 70 sampai dengan 80 bahka 90 persen --karena ada daerah yang melaporkan pada kami-- itu adalah OTG. Jadi mereka terkonfirmasi positif COVID-19 tapi tanpa gejala," kata Doni.
"Ini yang berbahaya. Mereka yang tanpa gejala, kalau mereka pulang ke rumah, mereka bisa jadi silent killer atau pembunuh potensial. Saya berani mengatakan ini karena data dan fakta sudah sangat banyak," ujarnya.
Ia kembali mengatakan bahwa orang-orang yang tanpa gejala namum menjadi pembawa virus corona ini juga membahayakan kondisi orang-orang yang berada di kelompok rentan seperti lansia dan mereka yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid.
"Oleh karenanya, anak-anak muda yang sering keluar rumah, Anda harus membatasi diri untuk ketemu dengan anggota keluarga yang lain di rumah. Jadi selama di rumah, kalau ada anggota keluarga yang sering keluar rumah tetap jaga jarak, tetap physical distancing, dan menggunakan masker."
"Hari ini dites PCR, hari ini di-rapid test, negatif, lantas keluar rumah, bisa ketemu orang yang positif COVID, langsung menulari."
Doni mengatakan, di masa pandemi seperti saat ini, kewaspadaan tidak boleh hanya satu atau dua jam saja. Menurutnya, tingkat kewaspadaan tidak boleh mengendur sepanjang waktu.
Selain itu menurutnya, disiplin melaksanakan protokol kesehatan pun tidak menjamin seseorang akan benar-benar bebas risiko. Maka dari itu, penting bagi semua pihak untuk saling melindungi satu sama lain.
"Jadi kita satu sama lainnya harus mampu melindungi, harus mampu mengingatkan dan juga membantu mengatasi persoalan-persoalan yang ada."
Advertisement