Sukses

115 Dokter Gugur Terkait COVID-19, IDI: Perlu Ada Komite Nasional Perlindungan Tenaga Medis

115 dokter gugur terkait COVID-19, IDI tegaskan perlu ada Komiter Nasional Perlindungan Tenaga Medis.

Liputan6.com, Jakarta Menyoal meningkatnya jumlah kematian dokter terkait COVID-19 di Indonesia, perlu ada upaya konkret melalui pembentukan Komite Nasional Perlindungan dan Keselamatan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan.

"Perlu ketegasan Pemerintah untuk membuat langkah-langkah konkret dalam upaya perlindungan dan keselamatan bagi para dokter dan tenaga kesehatan lainnya," jelas Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Senin (14/9/2020).

"Upayanya, pembentukan Komite Nasional Perlindungan dan Keselamatan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan. Nanti komite itu bertugas mengintegrasikan seluruh stakeholder kesehatan untuk fokus dalam upaya perlindungan dan keselamatan serta upaya-upaya pengawasannya terhadap tenaga medis dan kesehatan."

Adib melanjutkan, kebutuhan dokter menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi organisasi profesi dan perhimpunan-perhimpunan spesialis.

"Tentunya, untuk tetap menjamin proporsi pelayanan kesehatan kepada masyarakat," lanjutnya.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Rincian 115 Dokter Meninggal

Survei Tim Mitigasi PB IDI per 12 September 2020 mencatat 115 dokter meninggal terkait COVID-19. Kematian dokter terbagi atas:

1. Guru Besar 7

2. Dokter umum 57

3. Dokter spesialis 51

Adapun sebaran per wilayah, sebagai berikut:

1. Aceh 2

2. Banten 1

3. Nusa Tenggara Barat 1

4. Papua Barat 1

5. DI Yogyakarta 2

6. Kepulauan Riau 2

7. Riau 2

8. Kalimantan Timur 3

9. Sumatera Selatan 4

10. Kalimantan Selatan 4

11. Bali 4

12. Sulawesi Selatan 6

13. Jawa Tengah 8

14. Jawa Barat 11

15. DKI Jakarta 15

16. Sumatera Utara 21

17. Jawa Timur 29

3 dari 3 halaman