Sukses

Penyembuhan Pasca Persalinan Lebih Cepat dan Nyaman dengan Teknik ERAS dan ERACS

Departemen Obstetri dan Ginekologi RS EMC Tangerang untuk mengembangkan perawatan dan penyembuhan pasien dengan waktu lebih singkat, ERACGS.

Liputan6.com, Jakarta Perawatan pasca operasi untuk memperpendek lamanya perawatan dan penyembuhan pasien, menjadi isu yang sangat diperhatikan di negara maju seperti Jepang dan Amerika. Saat ini Indonesia pun mulai menerapkan perawatan tersebut.

Metode perawatan untuk bedah umum dikenal dengan nama ERAS (Enhanced Recovery After Surgery). Sementara di bidang obstetry dikenal dengan istilah ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery) yang memungkinkan perawatan di rumah sakit tidak lebih dari 24 jam.

Nah di Indonesia, terobosan dilakukan Departemen Obstetri dan Ginekologi RS EMC Tangerang untuk mengembangkan perawatan dan penyembuhan pasien dengan waktu lebih singkat. Namanya Enhanced Recovery After Cesarean and Gynaecology Surgery (ERACGS).

Teknik ini berhasil dilakukan karena adanya kerja sama yang kuat interdisipliner, dengan dokter operator, dokter anestesi, dokter anak, dokter gizi dan keperawatan yang dilakukan pada saat  pre operasi, intra operasi maupun pasca operasi.

Dalam prosesnya, dokter operator berperan untuk penegakan diagostik, menilai tingkat kelayakan operasi, menentukan juga tingkat kesulitan yang akan dihadapi di ruang operasi. Termasuk menyoal teknik pemilihan pendekatan operasi, modalitas alat yang akan digunakan, dan lebar incisi jika dilakukan metode open surgery.

“Teknik ERAS/ERACS sayatan dilakukan dengan pisau dengan  ketajaman khusus dan ukuran kecil, dan dengan sekali sayatan sampai di fascia, sehingga  kerusakan jaringan bisa minimal,” ujar Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Rumah Sakit EMC Tangerang, dr. Kondang Usodo, Sp.OG.

Ya, sayatan dilakukan seminimal mungkin. Pengambilan jaringan juga dilakukan tanpa merusak jaringan yang sehat dan sedapat mungkin menghindari memotong dan menjahit otot.

Ketika dokter operator menjahit fascia akan mengutamakan  teknik jahitan satu-satu. Pasien sebelumnya akan diberikan minuman manis dua jam sebelum tindakan operasi, agar dapat membantu untuk mobilisasi setelah tindakan.

Dokter juga akan membebaskan perlengketan antar jaringan sehingga pasien terhindar dari rasa nyeri pasca penyembuhan. Juga mengembalikan posisi jaringan yang disayat secara end to end pada jaringan yang sama serta memilih benang dan teknik jahitan yang tidak mengganggu pergerakan pasca operasi

Sementara dokter anastesi berperan melakukan assesment prabedah, memilih jenis anestesi yang paling sesuai dan mempercepat pemulihan pasien, serta melakukan anestesi dengan jarum model pencan ukuran sangat kecil (29).

Dosis anestesi yang diperlukan untuk anestesi spinal adalah dosis yang paling minimal, bisa juga dikombinasikan dengan regional anestesi. Dokter anastesi juga mengawasi dan memberikan pelayanan pain management selama pasien dioperasi sampai diperbolehkan pulang, infus dan kateter segera aff dua jam pasca operasi. Lalu pasien sudah mulai dilatih duduk-berdiri dan jalan.

 

2 dari 2 halaman

Keuntungan ERACS

Tingkat keberhasilan teknik ini didukung oleh peran para dokter selama proses pre dan pasca operasi. Lalu apa sih keuntungan ERACS ini?

  1. Memungkinkan pasien dapat duduk sambil menyusui setelah dua jam pasca operasi, dan di kamar perawatan pasien sudah mobilisasi biasa
  2. Pemberian obat-obatan dan injeksi melalui venflon, makan minum seperti  biasa dan diharapkan dalam kurang dari 24 jam pasien sudah kembali beraktivitas

Tak hanya itu saja, pasien juga mendapat dukungan perawatan homecare untuk ibu dan bayi, guna mendukung proses pemulihan total.  Pelayanan ini dilakukan dengan selalu berpegang pada prinsip patient safety.

Dengan adanya ERACGS ini pasien akan merasa nyaman dan mendapatkan pengalaman service excellent yang menyenangkan. Untuk informasi lebih lanjut dan konsultasi dengan Dokter Spesialis di RS EMC Tangerang, hubungi: Ekha (0878 8989 0102) Call/SMS/WA.

 

(*)