Sukses

Percepat Penanganan COVID-19, Kemenkes Berkoordinasi dengan Pemprov Sulsel

Rumah Sakit Rujukan yang ditunjuk oleh Kementereian Kesehatan ini menangani kasus-kasus COVID-19 yang berat yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.

Liputan6.com, Jakarta Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan Kementerian Kesehatan, Pattiselanno Roberth Johan, mengunjungi RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar, Sulawesi Selatan untuk melakukan koordinasi terkait penanganan COVID-19.

Direktur Utama RSWS, Khalid Saleh menjelaskan bahwa Rumah Sakit Rujukan yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan ini menangani kasus-kasus COVID-19 yang berat yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.

“Untuk di Provinsi Sulawesi Selatan itu ada 7 rumah sakit dan di kotanya itu ada 4. Kalau kita lihat bahwa kasus-kasus yang masuk ke RS Wahidin memang kasus-kasus yang berat yang memang berpotensi untuk pasang ventilator,” kata Khalid dalam keterangan pers, Kamis (17/8/2020).

Saat ini untuk penanganan COVID-19, RSWS mempunyai ruang isolasi dengan 126 tempat tidur. Secara rinci terbagi untuk ruangan ICU sebanyak 17 tempat tidur, ruang isolasi tekanan negatif sebanyak 21 tempat tidur, dan untuk ruang isolasi non tekanan negatif sebanyak 88 tempat tidur.

“Kesiapsiagaan kita adalah yang pertama pengembangan dari pada ruang isolasi kami, yang ruang isolasi hanya 18 tempat tidur sekarang menjadi 126 tempat tidur. Dan juga SDM kami, itu kami persiapkan dengan berbagai disiplin ilmu. Dan juga alat kesehatan,” tambahnya.

Hingga saat ini pun kapasitas ketersediaan tempat tidur di RSWS masih cukup untuk merawat pasien COVID-19 yang bergejala sedang dan berat.

Kunjungan berikutnya, Roberth Johan yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Direktur Utama RSWS, Kepala KKP Kelas 1 Makassar, dan Kepala BTKL-PP Makassar serta rombongan Tim Kementerian Kesehatan bertemu dengan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah untuk berkoordinasi terkait penanggulangan COVID-19.

Dalam paparan Gubernur Sulawesi Selatan, strategi percepatan pengendalian dan penanganan COVID-19 yaitu melalui program Trisula. Program ini berupa tiga upaya yaitu aggressive testing, Massive Contact Tracing + Isolation/Quarantine, Program Wisata Duta Covid 19, dan Public Health Education & Promotion.

 

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Kesiapan Laboratorium

Saat ini juga Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 13 laboratorium di Makassar yang melakukan pemeriksaan Covid-19 dengan kapasitas minimal 2500 spesimen/hari.

“Kita punya kapasitas lab cukup tinggi, cukup besar. Ya tentu harus dibarengi dengan tracing kontak yang kencang, masif, testing masif kita lakukan, terus edukasi. Edukasi ini juga secara masif kita lakukan,” tambah Nurdin.

Di samping itu,  Sulawesi Selatan sedang mengupayakan penyediaan du unit mobile PCR untuk percepatan hasil laboratorium.

Menurutnya dukungan sinergitas dan kekompakan antara pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota, serta akademisi, dan semua unsur menjadi kunci dalam rencana aksi penanganan COVID-19 di Sulawesi Selatan.

“Jadi satu-satunya kunci adalah masing-masing melindungi diri, saya kira itu. Dan, satu hal yang kita lakukan adalah sinergi ya, baik provinsi maupun kabupaten/kota,” pungkas Nurdin.

3 dari 3 halaman

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker