Liputan6.com, Jakarta Perusahaan asal China, Sinovac Biotech, yang merupakan salah satu pengembang vaksin COVID-19 berencana memperluas cakupan pengujian untuk vaksin yang mereka buat.
Sinovac menyatakan bahwa mereka akan melakukan uji klinis vaksin COVID-19 untuk anak-anak dan remaja pada akhir bulan ini.
Baca Juga
"Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi keamanan dan imunogenisitas dari vaksin eksperimental pada anak dan remaja yang sehat di usia 3 sampai 17 tahun," tulis para peneliti dikutip dari catatan registrasi penelitiannya.
Advertisement
Penelitian tahap 1 dan 2 dari uji klinis vaksin COVID-19 pada anak dan remaja ini sendiri membutuhkan 552 partisipan dan direncanakan mulai pada 28 September di Provinsi Hebei.
Channel News Asia juga melaporkan bahwa Sinovac telah menyatakan bahwa regulator China juga telah menyetujui penelitian tersebut.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Pemberian Vaksin ke Sebagian Masyarakat
Sebelumnya, China dikabarkan telah memberikan vaksin COVID-19 kepada sebagian masyarakatnya, meski para ahli mengkhawatirkan keamanan vaksin terkait belum selesainya pengujian terstandar.
CoronaVac, yang merupakan vaksin COVID-19 dari Sinovac, juga telah diberikan kepada sekitar 90 persen karyawan perusahaan beserta keluarga dari perusahaan tersebut. Selain itu, vaksin ini juga tengah dalam tahap pengujian tahap akhir di Brasil, Indonesia, dan Turki.
Center for Disease Control and Prevention (CDC) China juga sempat mengatakan bahwa beberapa vaksin COVID-19 bisa mulai didistribusikan secara massal di Tiongkok pada awal November.
Mengutip CGTN, pada Senin pekan ini Wu Guizhen, Kepala Pakar Biosekuriti di CDC Hina mengatakan bahwa uji coba fase tiga dari vaksin COVID-19 buatan Tiongkok berjalan lancar.
Menurut Wu, China telah memimpin dunia soal penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19. Dikutip dari Mirror, Wu juga mengatakan bahwa pada bulan April lalu ia juga telah menerima suntikan dan tidak mengalami efek samping.
"Sejauh ini, di antara orang-orang yang divaksinasi, tidak ada yang sakit dengan penyakit tersebut (COVID-19)," kata Wu pekan ini. "Sejauh ini, (skema vaksinasi) bekerja dengan sangat baik. Tidak ada efek samping yang terjadi."
Advertisement