Liputan6.com, Jakarta - Pesan berisi ajakan berdonasi untuk pemenuhan bedong bayi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ) dibagikan oleh beberapa akun di media sosial. Salah satunya akun Instagram @vianemichelle.
“Bila ada yang berkenan untuk membantu pengadaan bedong kain bayi untuk bayi-bayi yang dirawat di Perinatologi FKUI RSCM, dikarenakan pihak laundry RSCM memperlakukan semua linen sebagai linen infeksi, sehingga pemanasannya sangat tinggi dan bahan cepat rusak,” demikian bunyi pesan cerita Instagram yang dibagikan pada Minggu (20/9/2020) itu.
Menanggapi hal ini, pihak RSCM melalui dr. Yuwanda Nova menjelaskan bahwa kegiatan donasi bedong bayi ini memang ada, tapi bukan dari pihak RSCM langsung.
Advertisement
“Sebetulnya donasi ini awalnya hanya inisiatif beberapa dokter saja karena mereka merasa kasihan melihat bedong-bedong bayi yang warnanya luntur karena proses sterilisasi. Namun, berita donasi ini malah menyebar juga di media sosial,” kata Yuwanda kepada Health Liputan6.com, Senin (21/9/2020).
Baca Juga
Pada dasarnya, lanjut dr Yuwanda, beberapa dokter hanya mengajak rekan-rekan terdekat untuk berdonasi. Tak disangka ternyata antusiasme masyarakat sangat tinggi.
Di sisi lain, donasi terkait bedong bayi ini juga menimbulkan anggapan di masyarakat bahwa jumlah pasien bayi COVID-19 meningkat.
“Peningkatan ada, tapi tidak signifikan, jumlahnya masih bisa diatasi. Bedong ini juga bukan hanya untuk bayi COVID-19, tapi seluruh bayi yang lahir di RSCM. Sejak COVID-19 memang semua bedong dicuci dengan pemanasan tinggi agar steril, sehingga merusak linen," Yuwanda menekankan.
Simak Video Berikut Ini:
Penggalangan Dana Harus Melalui Mekanisme Sesuai Peraturan
Hingga kini, kata Yuwanda, sudah terkumpul 1.800 bedong bayi dan angka ini sudah lebih dari cukup. Menurut dia, pihaknya tidak bisa melarang masyarakat yang ingin berdonasi. Akan tetapi, akan lebih baik jika kegiatan donasi dibicarakan terlebih dahulu secara langsung dengan pihak RSCM.
“Sehubungan dengan beredarnya broadcast message yang menyatakan permintaan bantuan ataupun donasi, maka bersama ini kami sampaikan sebagai berikut, setelah dilakukan konfirmasi, bahwa memang benar kegiatan itu dilakukan oleh beberapa anggota masyarakat yang memiliki jiwa sosial yang tinggi, sehingga kegiatan tersebut bukanlah atas inisiatif dari pihak manajemen RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo.”
“Kami tegaskan kembali bahwa RSUPN dr Cipto Mangunkusumo merupakan RS Pemerintah yang tidak melakukan penggalangan dana masyarakat, karena proses penggalangan dana yang dilakukan institusi pemerintah harus menggunakan mekanisme yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.”
Advertisement