Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) menargetkan 2 miliar dosis vaksin COVID-19 sudah bisa tersedia di penghujung 2021.
Pernyataan ini disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers pada Senin kemarin, ditulis Selasa (22/9/2020).
Baca Juga
"Kami terus menyerukan kepada semua negara untuk menggunakan setiap alat yang mereka miliki untuk menekan penularan dan menyelamatkan nyawa, sampai dan setelah kita memiliki vaksin," kata Tedros seperti dikutip dari laman resmi WHO.
Advertisement
Ia mengatakan, pada April lalu, WHO, European Commission, beserta sejumlah mitra membentuk Access to COVID-19 Tools Accelerator untuk mempercepat pengembangan dan pembuatan vaksin, diagnostik, serta terapeutik, untuk memastikan akses yang adil dan merata untuk semua negara.
Selain itu, bersama Gavi dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations, CEPI, WHO juga mendirikan COVAX Facility yang memberikan negara peserta akses kepada portofolio kandidat vaksin COVID-19 paling besar dan beragam di dunia.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Akses Vaksin COVID-19 untuk Semua Negara
Tedros menyebut, COVAX Facility dibangun demi memastikan semua negara memiliki akses vaksin yang sama serta prioritas kepada mereka yang paling berisiko.
"Kami tidak memiliki jaminan bahwa vaksin apa pun yang sekarang dalam pengembangan akan berhasil. Semakin banyak kandidat yang kita uji, semakin tinggi peluang kita mendapatkan vaksin yang aman dan manjur," ujarnya.
Ia mengatakan, hampir 200 vaksin COVID-19 tengah diuji klinis dan pra-klinis. Menurut Tedros, berdasarkan sejarah, tidak semua vaksin akan berhasil.
"Fasilitas COVAX memungkinkan pemerintah untuk menyebarkan risiko pengembangan vaksin dan memastikan populasi mereka dapat memiliki akses awal ke vaksin yang efektif."
Ia menambahkan, rute tercepat mengakhiri pandemi dan mempercepat pemulihan ekonomi global adalah dengan memastikan "beberapa orang divaksinasi di semua negara" bukan hanya "semua orang di beberapa negara."
"Tujuan kami adalah menyediakan 2 miliar dosis vaksin pada akhir tahun 2021," kata Tedros.
Advertisement