Sukses

Perhatikan Durasi, Bersepeda di Masa Pandemi COVID-19 Bisa Tingkatkan Imunitas

Bersepeda dapat meningkatkan imunitas yang menjadi barang penting selama masa pandemi COVID-19

Liputan6.com, Jakarta - Olahraga bersepeda mendadak naik daun lagi begitu pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena COVID-19.

Di masa pandemi COVID-19, tiap-tiap individu dianjurkan untuk rutin berolahraga guna meningkatkan stamina dan imunitas di dalam tubuh. Imunitas yang baik juga kuat dapat melawan bakteri maupun virus yang hendak masuk dan menggerogoti tubuh kita.

Dan, bersepeda bisa menjadi pilihan karena olahraga ini tergolong kardio yang bersifat aerobik, dan pastinya low impact.

Dokter Umum Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya, dr Muliadi Limanjaya mengatakan bersepeda memiliki manfaat meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah di tubuh kita.

Namun, Muliadi mengingatkan bahwa manfaat itu bisa diperoleh asal dilakukan dengan tepat dan tidak berlebihan.

Menurut Muliadi, lakukan olahraga bersepeda minimal 2,5 jam dalam waktu satu minggu dengan intensitas ringan sampai sedang, tergantung kesanggupan fisik dan kebugaran otot kita.

"Sebaiknya, ketika memulainya, mulailah dengan intensitas rendah untuk melatih otot agar terbiasa dengan olahraga ini," kata Muliadi seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 23 September 220.

 

Simak Video Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Mulai Bersepeda Dengan Intensitas Sedang

Muliadi menyarankan mulailah dengan beberapa sesi pendek, dengan durasi sekitar 30 menit dan dilakukan sebanyak tiga sampai lima kali dalam seminggu.

"Sesi pendek tapi sering akan lebih bermanfaat dibandingkan sesi yang cenderung lebih panjang tapi frekuensinya kurang," Muliadi menekankan.

Manfaat lain yang dapat diperoleh dari olahraga bersepeda adalah membantu tubuh membakar lebih banyak lemak, sehingga mencegah terjadinya obesitas dan membantu yang sedang diet untuk menurunkan berat badannya.

3 dari 3 halaman

Infografis RS Rujukan COVID-19 di DKI Jakarta