Sukses

Peringatan Hari Kontrasepsi Dunia 2020 Mengusung Tema Pemuda

Hari Kontrasepsi Dunia diperingati setiap 26 September dan mulai diinisiasi sejak 2007. Peringatan ini berangkat dari kepedulian dunia terhadap situasi Keluarga Berencana (KB) pada tahun 2000-an yang mengkhawatirkan.

Liputan6.com, Jakarta Hari Kontrasepsi Dunia diperingati setiap 26 September dan mulai diinisiasi sejak 2007.  Peringatan ini berangkat dari kepedulian dunia terhadap situasi Keluarga Berencana (KB) pada tahun 2000-an yang mengkhawatirkan.

“Pada tahun 2000-an, 2003, 2004 itu situasi (KB dunia) mengkhawatirkan, stagnasi di mana-mana termasuk di Indonesia sehingga muncul inisiatif global yang ingin kembali menggaungkan pentingnya KB dalam pembangunan,” ujar Mela Hidayat, Kepala Perwakilan Dana PBB untuk Kependudukan (UNFPA) Indonesia, dalam webinar DKT Indonesia, Kamis (24/9/2020).

Ia menambahkan, visi dari Hari Kontrasepsi Dunia adalah memastikan bahwa setiap kehamilan sesuai dengan keinginan atau kehamilan yang diharapkan. Sedang, misinya adalah meningkatkan kesadaran terhadap kontrasepsi.

“Serta mengupayakan agar setiap individu itu punya kemampuan untuk memutuskan secara benar dengan pengetahuan yang tepat tentang kontrasepsi.”

“Untuk tahun ini temanya adalah kepada pemuda. Definisi pemuda banyak berdasarkan kelompok umur tapi biasanya di bawah 30 tahun lah.”

Jumlah pemuda di dunia saat ini ada 3.5 milyar pemuda usia di bawah 30 tahun, katanya. Alasan tema pemuda diusung dalam peringatan Hari Kontrasepsi Dunia tahun ini karena pemuda akan jadi pemimpin di masa depan.

“Kalau kesehatan reproduksi mereka tidak baik, kalau pemahaman tentang kesehatan mereka tidak baik maka bisa dibayangkan akan seperti apa dunia kita di masa mendatang.”

Hari Kontrasepsi Dunia diharapkan dapat memberi pengetahuan yang benar tentang kontrasepsi dan membuat pilihan yang tepat dalam perencanaan keluarganya ketika sudah menikah.

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

KB di Indonesia

Dalam Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana yang diterbitkan UNFPA, BKKBN, Kemenkes, dan organisasi lainnya, disebutkan bahwa program KB di Indonesia dikenal sebagai salah satu program yang sukses.

Sebelum dilaksanakannya program KB di Indonesia pada tahun 1970, Angka Kelahiran Total (TFR) mencapai 5.6. Dalam periode berikutnya, setelah program KB dilaksanakan, dibantu adanya perubahan persepsi masyarakat mengenai jumlah anak yang ideal, telah memicu terjadinya penurunan angka kelahiran yang dramatis.

Selama periode ini, penggunaan alat dan obat kontrasepsi meningkat menjadi 61.9 persen. Namun, kemajuan tersebut telah mengalami stagnasi dalam dua dekade terakhir.

Pada 2012 FP2020 Summit untuk Keluarga Berencana dilaksanakan di London untuk merevitalisasi komitmen berbagai negara terhadap kebutuhan KB yang tidak terpenuhi. Sebagai tindak lanjut komite nasional FP2020 akhirnya terbentuk di Indonesia.

Komite ini dipimpin oleh BKKBN, UNFPA dan USAID yang kemudian digantikan oleh Canada. Di bawah komite ini, terbentuk kelompok kerja strategi KB berbasis hak dan kelompok kerja hak dan pemberdayaan dengan tujuan untuk menyusun strategi KB berbasis hak. 

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19