Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan, BKKBN berkomitmen mencapai tujuan Family Planning 2020 dengan terus memberi informasi dan edukasi terkait kesehatan repoduksi dan kontrasepsi pada masyarakat.
"BKKBN berkomitmen capai tujuan Family Planning 2020 dan menjamin akses ketersediaan kontrasepsi yang berkualitas dan terus memberikan informasi dan edukasi terkait kesehatan reproduksi dan kontrasepsi kepada masyarakat," ujar Hasto di Jakarta, Minggu (27/9/2020).
Baca Juga
Guna mengatasi hambatan akses kontrasepsi selama pandemi, BKKKN melakukan beberapa langkah strategis. Langkah tersebut seperti layanan kontrasepsi bagi satu juta akseptor dari rumah ke rumah di seluruh Indonesia; membuat sistem informasi secara masif dengan menggunakan multi-level networking yang mencakup 34 provinsi, 514 kabupaten, 23.400 penyuluh lapangan, dan 1,2 juta kader; serta memaksimalkan teknologi digital yaitu KlikKB.
Advertisement
Hasto juga mengatakan, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak seperti stakeholder, provider medis, dan mitra kerja baik pemerintah maupun swasta untuk memberi pelayanan KB berkualitas pada masyarakat pasangan usia subur (PUS) dalam ber-KB.
Pahami dan Rencanakan dengan Nyaman
Memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia setiap 26 September, BKKBN melakukan serangkaian acara, antara lain Launching Aplikasi Klik KB,; Bulan Pelayanan KB MKJP; Sertifikasi Kompetensi Bidan Terlatih; Lomba covering jingle BKKBN “ Berencana Itu Keren”; Webinar Series: Gynecology Practice for General Practitioner (GP4GP); Lomba Senam Sajojo dan Sajojo Serentak; Webinar Indeks Kualitas Pelayanan KB; Empowering Women’s Choices for the Next 60 Years APAC Virtual Summit; Peresmian Tugu Kontrasepsi di DIY; dan Webinar dalam Rangka Hari Kontrasepsi Sedunia Tahun 2020.
Pesan kunci “Pahami dan Rencanakan dengan Nyaman” pada peringatan WCD 2020 penting untuk mengarahkan masyarakat tentang kontrasepsi menjadi lebih dari sekadar alat untuk mencegah terjadinya kehamilan, tetapi untuk mewujudkan kehidupan reproduksi yang sehat agar terhindar dari kehamilan tidak diinginkan serta kesakitan dan kematian karena kehamilan terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat/dekat, dan terlalu sering/banyak.
Advertisement
Penurunan Capaian Peserta KB Baru Terkait Pandemi COVID-19
Hal tersebut diiringi dengan upaya peningkatan pemahaman komprehensif tentang ragam jenis serta kelemahan dan kelebihan masing-masing alat/obat kontrasepsi. Semakin banyak tahu ragam jenisnya, semakin banyak tahu pilihan sesuai dengan yang dibutuhkan. Semakin banyak tahu kelemahan dan kelebihannya, semakin tenang dan nyaman menggunakannya karena terhindar dari rumor, mitos, dan ketakutan.
Data statistik rutin BKKBN menunjukkan, capaian peserta KB baru mengalami penurunan secara signifikan dari 422.315 pada bulan Maret 2020 menjadi 371.292 dan 388.390 pada bulan April dan Mei 2020.
Di samping itu terdapat beberapa tantangan dalam pelayanan KB pada masa pandemi ini diantaranya keterbatasan akses terhadap pelayanan di fasilitas kesehatan, kebutuhan alat pelindung diri (APD) yang memadai dan memenuhi standar bagi petugas pelayanan KB, serta penerapan pelayanan KB di era new normal dengan memperhatikan protokol kesehatan. Adanya pandemi Covid-19 kemudian juga berdampak pada peningkatan kehamilan tidak diinginkan (KTD) di beberapa wilayah sebagai akibat dari penurunan kesertaan KB dan peningkatan angka putus pakai kontrasepsi.
Infografis
Advertisement