Liputan6.com, New York - Tony Tenpenny, 57 tahun, meninggal akibat COVID-19 setelah berbulan-bulan mencap Virus Corona sebagai tipuan alias konspirasi semata.
Seperti diberitakan situs Metro, dikutip pada Senin, 28 September 2020, Tony yang tercatat pernah menjadi anggota dewan di Nashville, Tennessee, tak pernah percaya adanya Corona sejak kasus ini muncul pertama kali enam bulan yang lalu.
Bahkan, pada Juli 2020, Tony menulis bahwa WHO dan Pusat Pengendalian Penyakit di Amerika Serikat (CDC) adalah pembohong di halaman Facebook pribadinya.
Advertisement
Tony juga mengatakan kalau penguncian di seluruh wilayah Amerika Serikat (lockdown) merupakan bagian dari upaya mematikan ekonomi di AS dan menyalahkan Donald Trump saja.
Baca Juga
Nahas, tak lama setelah kejadian itu, Tony jatuh sakit dan dinyatakan positif COVID-19. Dia pun harus dirawat di rumah sakit selama sebulan.
Sejak awal masuk ke rumah sakit, ayah satu orang ini ditempatkan di ruang berventilator. Kondisinya terus menurun, sampai akhirnya meninggal dunia.
"Saya menyampaikan belasungkawa kepada istri dan anaknya. Saya sangat sedih mendengar kabar meninggalnya Tony Tenpenny," kata Walikota Nashville, John Copper.
Dengan meninggalnya Tony akibat COVID-19, anggota dewan Ginny Welch mengingatkan agar masyarakat tak mengganggap enteng Virus Corona.
"COVID-19 bukanlah lelucon. Dia tidak mengenal batasan, dan tidak peduli apakah Anda percaya atau tidak. Siapa pun bisa mati karenanya," katanya kepada NBC News.
Â
Simak Video Berikut Ini
Infografis COVID-19
Advertisement