Sukses

Lampu Kuning, Status Daya Tampung Rumah Sakit COVID-19 di Jabar

Gubernur Ridwan Kamil mengaku tingkat keterisian rumah sakit di Jawa Barat dianggap mengkhawatirkan.

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Ridwan Kamil mengaku tingkat keterisian rumah sakit di Jawa Barat dianggap mengkhawatirkan. Lebih dari setengah kapasitas ruangan perawatan COVID-19 di Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang isolasi dan ruang rawat inap biasa rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain telah digunakan.

Menurut Ridwan Kamil hal itu mendekati standar organisasi kesehatan dunia (WHO) yang menetapkan angka keterisian ruang perawatan COVID-19 sebesar 60 persen.

Ridwan Kamil mengatakan, akan menggunakan kamar hotel sebagai lokasi perawatan untuk mengantisipasi membludaknya pasien COVID-19.

"Kemudian dalam rangka pengisolasian OTG atau orang-orang tanpa gejala, sedang dikoordinasikan oleh Pak Sekda ada 15 hotel di Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi) dan tiga hotel sementara di Bodebek (Kabupaten Bogor, Kota Depok dan Kabupaten Bekasi) yang akan dipergunakan untuk yang namanya ruang isoalsi di hotel," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan daring dari Kantor Gubernur Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Bandung, Senin, 28 September 2020.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Biaya Hotel yang Dijadikan Ruang Isolasi Ditanggung Pemerintah

Ridwan Kamil menjelaskan, seluruh biaya penyewaan hotel yang kamarnya dijadikan ruang isolasi OTG akan ditanggung oleh pemerintah pusat. Sehingga sampai saat ini, Pemerintah Jawa Barat belum  dapat memastikan langsung penambahan hotel yang akan dijadikan hal serupa. 

Belum lagi adanya kesepakatan besaran harga yang ditetapkan antara pemerintah pusat dan pelaku perhotelan. 

"Nah, kasihan hotel yang sudah siap, kenapa? Kalau iya kan dia akan mengcancel-cancel tamu umum, kira-kira begitu. Apalagi ini kan menjelang akhir tahun," jelas Ridwan Kamil.

Sebelumya Pemerintah Jawa Barat menyebutkan jumlah tempat tidur di pusat isolasi non rumah sakit yang terhimpun di kabupaten dan kota per tanggal 28 April 2020 adalah 1.478 tempat tidur.

Jumlah itu sudah termasuk gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jabar, sementara beberapa kabupaten dan kota masih mempersiapkan. (Arie Nugraha)

3 dari 3 halaman

Infografis