Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker untuk mencegah COVID-19 sudah baik. Namun, kepatuhan untuk rutin mencuci tangan dan menjaga jarak masih perlu ditingkatkan.
Hal itu disampaikan Kecuk Suhariyanto, Kepala BPS, dalam pemaparannya terkait Hasil Survei Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19, yang telah dilakukan pada 7 sampai 14 September 2020.
Baca Juga
Dalam konferensi pers yang disiarkan dari Graha BNPB pada Senin (28/9/2020), Kecuk mengungkapkan bahwa secara umum, tingkat kepatuhan responden survei dalam mencegah COVID-19 berada dalam kategori sudah baik.
Advertisement
"Dengan memperhatikan 3M, kita bisa melihat bahwa persentase masyarakat yang menggunakan masker itu adalah 92 persen (91,98 persen), menggembirakan," kata Kecuk.
Namun, jika melihat kepatuhan masyarakat untuk mencuci tangan, angkanya masih 75 persen. Sementara, mereka yang patuh menjaga jarak pun masih 73,54 persen.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
3M Harus Berjalan Paralel
"Ini secara umum menggembirakan, tetapi kita perlu memperhatikan penerapan baik untuk mencuci tangan maupun menjaga jarak. Karena 3M ini pada posisi ideal, tiga komponennya harusnya berjalan secara paralel," kata Kecuk.
Jika dibandingkan dengan bulan April lalu, persentase masyarakat yang menggunakan masker meningkat sekitar 8 persen.
"Tetapi yang perlu jadi perhatian, bahwa persentase masyarakat yang mencuci tangan dan menjaga jarak itu justru mengalami penurunan," kata Kecuk.
"Jadi ke depan, tampaknya kita perlu melakukan sosialisasi yang lebih supaya masyarakat betul-betul menerapkan 3M ini secara paralel. Karena menggunakan masker tanpa menjaga jarak, tentu tidak ada gunanya."
Adapun, survei tersebut dilakukan secara daring terhadap 90.967 responden dengan 44,77 persen adalah laki-laki dan 55,23 persennya adalah perempuan.
Usia responden didominasi oleh mereka yang berada di bawah 45 tahun (69 persen) dengan 61 persen peserta memiliki pendidikan minimal D4 atau S1.
Advertisement