Liputan6.com, Jakarta Survei Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa 22 persen masyarakat yang menemukan adanya kasus COVID-19 di lingkungan sekitarnya memberikan dukungan bagi pasien.
Temuan itu diungkap dalam Hasil Survei Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19, yang dilakukan BPS secara daring terhadap 90.967 responden pada 7 sampai 14 September 2020.
Baca Juga
"Itu dia yang kita harapkan," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta pada Senin kemarin, dikutip Selasa (29/9/2020).
Advertisement
Dalam pemaparannya, Kecuk mengatakan bahwa respon yang paling banyak saat ditemukan COVID-19 di lingkungan sekitar responden adalah dengan memperketat protokol kesehatan yaitu sebanyak 45 persen. Menurutnya, hal ini adalah sesuatu yang baik.
"Jadi 67 persen sepertinya sudah bagus," kata Kecuk.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Hal positif ditunjukkan warga Mamuju, Sulawesi Barat. Ketika ada salah satu warganya yang menjadi pasien suspect corona, mereka memberikan dukungan terhadap warga tersebut ketika dijemput petugas.
Masih ada yang Mengucilkan
Namun, Kecuk juga mengungkapkan masih ada 7 persen masyarakat yang mengucilkan pasien COVID-19 dan memberikannya stigma negatif.
"Tentunya ini tidak bisa dibiarkan saja. Misalnya ada kasus di pegawai BPS, dia positif (COVID-19), masuk ke Wisma Atlet, kemudian sudah negatif, keluar, tetapi di kos-kosan ditolak sehingga kita harus mencarikan tempat lain."
"Jadi ke depan, sosialisasi yang lebih gencar mengenai pemahaman yang tepat mengenai COVID-19 itu tampaknya perlu dilakukan," pungkas Kecuk.
Dalam presentasinya, adapun sebanyak 24 persen responden menjawab bahwa tidak ada kasus COVID-19 di lingkungan sekitar mereka. Sementara itu, 2 persen peserta survei mengatakan bahwa mereka tidak melakukan apa-apa saat ditemukan pasien COVID-19 di lingkungan sekitarnya.
Advertisement