Sukses

Remdesivir Covifor Siap Digunakan untuk Pengobatan Pasien COVID-19 di Indonesia

Remdesivir ini juga akan diuji pada 25 pasien COVID-19 di RS Persahabatan, Jakarta

Liputan6.com, Jakarta Remdesivir yang banyak dipakai dalam terapi pengobatan pasien COVID-19 di dunia akan mulai digunakan di Indonesia. Obat yang akan dipasarkan dengan merek Covifor ini didistribusikan di Indonesia oleh Kalbe Farma dan bekerja sama dengan Amarox Global Pharma, anak perusahaan farmasi generik di India, Hetero.

Mereka menyatakan bahwa penggunaan obat ini di Tanah Air sudah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Dalam konferensi pers virtual pada Kamis (10/1/2020), Kalbe berharap bahwa kerja sama ini diharapkan mempercepat akses dan ketersediaan obat yang lebih luas untuk pasien COVID-19 di seluruh Indonesia.

"Negara kita masih menghadapi pandemi COVID-19 ini, sehingga kita sangat membutuhkan semua pihak untuk bekerja sama, untuk membantu bagaimana penanggulangan, pencegahan, dan juga penyembuhan untuk COVID-19 sekarang maupun di masa-masa mendatang," kata Vidjongtius, President Director Kalbe.

Kehadiran obat remdesivir ini sendiri disambut baik oleh Satgas Penanganan COVID-19 serta para dokter di Indonesia.

Menurut dokter spesialis paru Erlina Burhan yang juga tim pakar Satgas COVID-19, obat tersebut sebenarnya sudah dimasukkan ke dalam standar perawatan pasien virus corona di Indonesia.

"Namun, memang sebelumnya, ketersediaannya belum ada, masih uji coba studi solidaritas-nya WHO," kata Erlina pada kesempatan yang sama.

Selain itu, Erlina mengatakan bahwa remdesivir ini untuk pertama kalinya akan diuji coba juga kepada 25 pasien di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta.

 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Harga Bisa Ditinjau Kembali

Dokter yang juga tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Paru itu mengatakan, remdesivir sesungguhnya merupakan obat untuk Ebola yang menunjukkan hasil potensial saat digunakan dalam penanganan pasien COVID-19 di beberapa negara.

Erlina mengatakan, obat ini bekerja dengan menghambat replikasi virus sehingga diharapkan tidak terjadi gejala parah yang berkelanjutan.

Selain itu, beberapa pasien yang diperbolehkan menerima pengobatan ini adalah mereka yang terkonfirmasi COVID-19, berusia di atas 18 tahun, dan dalam kondisi berat.

Sandeep Sur, Country Manager dari Amarox mengatakan bahwa mereka siap untuk menyuplai obat ini sesuai kebutuhan di Indonesia karena mereka memiliki kapasitas yang besar. Selain itu, mulai hari ini, produk tersebut sudah siap untuk dipasarkan dan didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Terkait harga, Sandeep dan Vidjongtius mengungkapkan bahwa obat yang digunakan dengan metode infus ini sekitar 3 juta rupiah per vial.

"Ini sangat tergantung dengan volume, jadi kalau misalnya volume-nya meningkat, harga bisa ditinjau kembali," kata Vidjongtius.

Erlina berharap agar nantinya remdesivir ini memberikan efektivitas yang baik dan aman bagi pasien COVID-19. Selain itu, dia juga ingin agar nantinya ketersediaan obat ini merata

"Ketersediaannya bisa merata dan menyeluruh di Indonesia, dan itu bisa terjadi jika harganya terjangkau."

3 dari 3 halaman

INFOGRAFIS: Deretan Kandidat Obat Covid-19