Liputan6.com, Jakarta Menjaga kesehatan mental atau psikis juga penting untuk meningkatkan imunitas di masa pandemi COVID-19 di samping kesehatan fisik. Salah satunya adalah dengan menjaga pikiran positif.
Menurut psikolog Muhammad Chalid, Team Leader SAHABATKU, pikiran seseorang dibebani dengan masalah-masalah yang tidak pernah terpecahkan.
Baca Juga
"Pada saat masalah-masalah itu menumpuk, otomatis daya tahan tubuh juga semakin berkurang," kata Chalid dalam siaran dari Graha BNPB, Jakarta pada Jumat (2/10/2020).
Advertisement
Chalid mengatakan, orang yang kerja psikisnya terlalu berlebihan, lebih berpotensi mengalami masalah seperti kurang istirahat malam sehingga menjadi lesu keesokan harinya.
"Mungkin pola makannya menjadi tidak teratur karena memikirkan masalah-masalah tertentu. Jadi sangat erat kaitannya antara fisik dan psikis."
Di tengah pandemi seperti ini, orang diminta untuk tetap mempertahankan pikiran positif demi menjaga kesehatan tubuhnya.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Melatih Diri untuk Berpikir Positif
Chalid mengatakan, untuk mulai berpikir positif, yang harus dibuka terlebih dulu adalah wawasan bahwa pandemi COVID-19 ada di seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia.
"Balik lagi ke keyakinan kita bahwa semuanya itu pasti akan ada obatnya," kata Chalid. "Di balik itu semua tentunya kita harus bisa melatih diri kita bagaimana caranya agar bisa berpikiran positif."
Sayangnya, Chalid menilai bahwa saat ini banyak kegiatan yang dilakukan dari rumah seperti sekolah dan bekerja dilakukan secara berlebihan. Hal ini rentan membuat pikiran positif seseorang berganti menjadi pikiran negatif.
Maka dari itu penting bagi seseorang untuk mengontrol pikiran sendiri agar mengurangi tingkat stres yang terjadi selama pandemi.
Chalid pun menyarankan, membantu memunculkan pikiran positif bisa dilakukan dengan cara-cara yang sederhana misalnya aktivitas fisik atau bagi anak, mereka bisa menghirup udara segar atau bermain sesaat di pagi hari.
Advertisement