Liputan6.com, Eropa - Kasus baru COVID-19 di Eropa dilaporkan hingga 100.000 pada Kamis, 8 Oktober 2020, waktu setempat.
Angka tersebut muncul setelah negara-negara seperti Rusia dan Inggris tidak memerlihatkan adanya pengurangan kasus harian selama lima hari terakhir.
Advertisement
Baca Juga
Sehingga, episentrum wabah COVID-19 di kawasan Eropa telah berpindah ke Inggris, Rusia, Spanyol, dan Prancis yang masing-masing telah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang selalu di atas 10.000 dalam tiga hari terakhir.
Corona di Inggris
6 Oktober : 14.542
7 Oktober : 14.162
8 Oktober : 17.540
9 Oktober : 13.864
Corona COVID-19 di Rusia
6 Oktober : 11.615
7 Oktober : 11.115
8 Oktober : 11.493
9 Oktober : 12.126
COVID-19 di Spanyol
6 Oktober : 11.998
7 Oktober : 10.491
8 Oktober : 12.423
9 Oktober : 12.788
Â
Simak Video Berikut Ini
COVID-19 di Eropa Terus Meningkat
Seperti dikutip dari situs Channel News Asia pada Sabtu, 10 Oktober 2020, kasus COVID-19 di Eropa terus meningkat dalam kurun waktu satu minggu, di saat negara yang terkena dampak terparah akibat pandemi Corona seperti India dan Brasil telah menunjukkan tanda-tanda melambat.
Disebutkan bahwa Inggris bagian utara, Wales, dan Skotlandia telah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat guna menekan laju penyebaran dan penularan COVID-19.
Â
Advertisement
COVID-19 di Inggris
Inggris belakangan ini mengalami guncangan hebat akibat kasus kematian yang disebabkan COVID-19 tergolong mengkhawatirkan, yaitu sebesar 7 persen di antara yang tertinggi di dunia.
Atau lebih dari enam dari setiap 10.000 orang meninggal dunia karena terpapar Virus Corona COVID-19.
Tingkat kematian akibat COVID-19 di negara tersebut sangat kontras dengan Amerika Serikat yang mencapai 2,8 persen, meskipun AS telah mencatat lebih dari empat kali jumlah total kematian karena Virus Corona dibandingkan dengan Inggris.
Eropa saat ini telah mencatat lebih dari 16 persen dari total kasus COVID-19 global dan hampir 22 persen kematian di seluruh dunia akibat virus tersebut.
Pada Kamis, 8 Oktober 2020, ketika kasusnya mencapai 100.000, Eropa Timur merupakan wilayah yang terkena dampak dengan lebih dari 33.600 kasus yang dilaporkan setiap hari.