Sukses

Antisipasi Peningkatan Pasien COVID-19, RSHS Siapkan Kamar Tidur Tambahan

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyediakan 131 kamar tidur perawatan isolasi untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pasien COVID-19.

Liputan6.com, Bandung - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyediakan 131 kamar tidur perawatan isolasi untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pasien COVID-19. Alasannya saat ini lima daerah di Jawa Barat masuk kategori zona merah yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kabupaten Bandung Barat.

Menurut Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSHS Bandung M. Kamaruzzaman, seluruh kamar tidur yang disiagakan itu berada di instalasi gawat darurat (IGD) dan gedung rawat inap. Sementara itu, berdasarkan data terakhir tanggal 7 Oktober 2020, pasien COVID-19 yang dirawat di RSHS mencapai 70 orang.

"Dimana 34 orang diantaranya sudah positif COVID-19 dan sisanya berjumlah 36 orang saat ini masih menunggu hasil swab. Kalau dilihat dari board, artinya masih 54 persen atau sekitar 61 tempat tidur yang tersedia. Artinya kami masih dapat menampung pasien-pasien rujukan untuk pelayanan COVID-19," ujar Kamaruzzaman dalam keterangan resminya ditulis Minggu, 11 Oktober 2020. 

Kamaruzzaman mengatakan, RSHS telah menyiapkan seluruh ruangan di gedung rawat inap Kemuning sebagai pusat isolasi untuk menyiasati adanya kenaikan jumlah pasien COVID-19. Sebelumnya Pemerintah Jawa Barat mengaku, total kapasitas kamar tidur perawatan pasien COVID-19 hampir penuh.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Dirikan Pusat Isolasi Mandiri

Selain itu, ungkap Kamaruzzaman, otoritasnya telah bekerja sama dengan Komite Pengendalian dan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat mendirikan pusat isolasi mandiri bagi pasien yang bergejala ringan. Lokasinya berada di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dan Hotel Topaz.

"Jadi kami sudah mengkoordinasikan hal itu, jika memang nanti ada lonjakan kasus-kasus COVID di wilayah Jawa Barat yang datang ke Rumah Sakit Hasan Sadikin," kata Kamaruzzaman.

Kamaruzzaman mengingatkan kepada seluruh kelompok masyarakat bahwa masa pandemi belum berakhir. Diharapkan masyarakat menjalankan pencegahannya dengan mencuci tangan minimal 20 menit dengan sabun, menjaga jarak dan memakai masker.

Masyarakat juga dihimbau menghindari kerumunan, ruangan sempit dan tidak bepergian selama kondisinya tidak darurat. Pandemi COVID-19 sudah berjalan tujuh bulan sebut Kamaruzzaman, sehingga masyarakat harus ikut memutuskan mata rantai penyebaran untuk menekan jumlah kasus COVID-19 di Jawa Barat. (Arie Nugraha)

 

 

3 dari 3 halaman

Infografis Cuci Tangan