Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Indonesia akan memeroleh 100 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Inggris. Vaksin COVID-19 tersebut dibuat perusahaan farmasi di Inggris, yakni AstraZeneca.
"Kita sudah ada komitmen 100 juta dosis vaksin COVID-19 dari AstraZeneca ini. Sudah ada surat komitmennya juga terkait pengadaan vaksin tersebut," ujar Airlangga saat dialog di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (12/10/2020).
Advertisement
"Yang disiapkan ada 50 juta dosis vaksin COVID-19. Sekarang ini, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sedang berangkat ke sana (Inggris) untuk mempersiapkan 50 juta dosis yang diorder pertama dan dibayar."
Untuk pengadaan vaksin COVID-19 sendiri, Pemerintah Indonesia sampai kuartal keempat ini menyiapkan 271,3 juta dosis vaksin.
"Tahun ini diharapkan 30 juta vaksin COVID-19 ya, yang mana vaksin terseut berasal dari salah satu (perusahaan pembuat vaksin) Cansino, Sinovac, Sinopharm juga AstraZeneca," lanjut Airlangga.
Â
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Target Vaksin 160 Juta Orang
Untuk target vaksin 160 juta orang, Airlangga melanjutkan, vaksinasi akan dilakukan secara bertahap. Jumlah 160 juta penduduk Indonesia yang ditargetkan mendapatkan vaksin COVID-19 dengan total kebutuhan 320 juta dosis vaksin.
Pemerintah menargetkan 135 juta penduduk Indonesia dapat disuntik vaksin COVID-19Â pada 2021. Satu orang akan divaksin dua kali, sehingga total kebutuhan vaksin tahap awal sekitar 270 juta dosis.
"Untuk 160 juta orang ini, tahapannya mungkin bisa (dilakukan) bertahap (vaksinasi) sampai dengan tahun 2022," pungkas Airlangga.
Advertisement