Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengatakan bahwa vaksin COVID-19 yang akan tersedia nanti adalah untuk mereka yang sehat dan diprioritaskan untuk kelompok risiko tinggi terpapar virus Corona.
"Pada prinsipnya, vaksinasi itu diberikan kepada orang-orang yang sehat dalam rangka untuk melindungi dirinya," kata Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar Satgas dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19.
Baca Juga
Suporter Jepang Bersih-Bersih di Stadion GBK Usai Pertandingan, Warganet: Dari Sini Aja Kalah
Link Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Bocoran Masa Depan Shin Tae-yong Usai Kekalahan Timnas Indonesia dari Jepang: 5 Berita Panas Tentang Pasukan Garuda
"(Yang diberikan) adalah orang-orang yang pasti memiliki risiko tinggi untuk tertular. Maka dari itu harus diberikan vaksin terlebih dahulu," kata Wiku dalam dialog dari Graha BNPB, Jakarta, pada Senin kemarin, ditulis Selasa (20/10/2020).
Advertisement
Lebih lanjut, Wiku mengatakan bahwa orang sehat yang akan menerima vaksin, terutama adalah mereka yang belum pernah terinfeksi COVID-19.
"Tentang nanti seperti apa selanjutnya, dari hasil uji klinis (vaksin) kita akan tahu lebih jauh."
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Prioritas Pemberian Vaksin
Untuk kelompok yang menjadi prioritas pemberian vaksin COVID-19 menurut Wiku, adalah mereka yang berisiko tinggi untuk tertular.
"Salah satunya adalah tenaga kesehatan, para dokter, perawat, karena mereka selalu setiap hari berinteraksi dengan pasien yang menderita COVID," ujarnya.
Kelompok yang juga kerap memberikan pelayanan publik lain dan banyak berinteraksi dengan masyarakat juga disebutkan menjadi mereka yang akan mendapatkan prioritas pemberian vaksin COVID-19.
Terkait efektivitas, Wiku mengatakan bahwa hal itu baru akan diketahui apabila uji klinis dari vaksin COVID-19 sudah selesai secara keseluruhan. Sehingga untuk saat ini, kesimpulan tentang efikasi belum ada.
"Secara komplit nanti kita akan tahu hasilnya, efikasinya, adalah menunggu hasil itu," ucap Wiku.
Advertisement