Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 15 orang dokter di Provinsi Aceh menjalani isolasi mandiri setelah sebelumnya dinyatakan positif COVID-19 seperti disampaikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh.
"Saat ini tinggal sekitar 15 orang dokter yang sedang isolasi, dan umumnya mereka tidak bergejala," kata Ketua IDI Aceh dr Safrizal Rahman, di Banda Aceh, Selasa (20/10/2020), melansir Antara.
Baca Juga
Safrizal mengatakan, angka positif COVID-19 di Aceh masih cukup tinggi dan cenderung stabil. Oleh karena itu, IDI Aceh meminta kerja sama masyarakat agar disiplin mematuhi protokol kesehatan 3M, meliputi memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Advertisement
Sementara Pemerintah, lanjut Safrizal, terus berupaya mencegah penyebaran COVID-19 dengan langkah 3T, pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing), dan pengobatan (treatment).
"Alhamdulillah semuanya kita masih semangat untuk terus berjuang, meskipun banyak (tenaga medis) yang sudah tertular positif tetapi sebagian besar sudah selesai isolasi dan sudah kembali aktif," ujarnya.
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
400 Nakes di Aceh Terinfeksi COVID-19
Hingga akhir September lalu, IDI Aceh mencatat sekitar 400 tenaga kesehatan (nakes) di wilayah Aceh terinfeksi COVID-19, tujuh diantaranya telah meninggal dunia.
"Nakes kita yang positif COVID-19, 400 orang di seluruh Aceh. Yang meninggal tujuh orang, lima dokter, satu perawat, dan satu tenaga laboratorium," katanya.
Karena itu, pihaknya juga terus mendorong perlindungan terhadap tenaga keseahtan yang belum maksimal di setiap fasilitas kesehatan agar terhindar dari infeksi COVID-19.
"Permasalahan utama kalau saya perhatikan adalah standar fasilitas kesehatan, bagaimana memberikan perlindungan kepada tenaga medisnya agar terhindari dari penularan COVID-19," katanya.
Â
Advertisement