Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menceritakan upayanya dalam mencegah penyebaran COVID-19 salah satunya dengan cara menjadi YouTuber.
“Bagaimana cara kita mengedukasi? Terpaksa saya menjadi YouTuber, mengundang firolog, mengundang kyai, mengundang para dokter untuk menjelaskan. Ketika persoalan hadir kita minta para guru, siswa, dan penyedia layanan komunikasi untuk jadi satu untuk duduk dan menjelaskan,” kata Ganjar dalam webinar virtual Sabtu (24/10/2020).
Baca Juga
Selain melakukan edukasi mengenai COVID-19 kepada masyarakat, Ganjar juga mengupayakan pendataan fasilitas yang dimiliki Jawa Tengah di sektor kesehatan. Mulai dari jumlah rumah sakit, ICU, dan fasilitas lainnya.
Advertisement
Pengontrolan dilakukan secara berkala untuk mengetahui perkembangan jumlah fasilitas kesehatan yang dimiliki di masa pandemi COVID-19. Bahan habis pakai juga tak luput dari sorotan. Bahan habis pakai ini termasuk masker, hazmat, dan alat pelindung diri lainnya.
“Pada saat itu masker dan hazmat menjadi persoalan besar. Harganya mulai melonjak dan orang-orang menjadi penimbun masker, maka kami putuskan untuk buat sendiri. Kami bertemu dengan beberapa perguruan tinggi kemudian membuat masker dua hingga tiga lapis dan ini bisa menyelesaikan persoalan masker sampai hari ini.”
Seperti masker, hazmat juga akhirnya dibuat dan dijahit sendiri dengan harga yang sangat murah sampai akhirnya masalah kekurangan hazmat pun teratasi.
“Baru kemudian kita rapat koordinasi dengan Presiden, dengan kementerian, dan gugus tugas saat itu dan akhirnya satu per satu bisa kita urai dan keputusan-keputusan cepat dari Jakarta mulai muncul tentu dengan kontroversinya dan tidak semudah yang saya katakan ini. Dinamikanya luar biasa dan kami harus berkoordinasi tidak hanya dengan pusat dan kabupaten tapi juga antar wilayah.”
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini:
Saat PSBB Jakarta
Ganjar menambahkan, pada saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di Jakarta, banyak warga Jawa Tengah yang kebingungan. Mereka tidak bisa pulang dan tidak bisa bekerja pula.
“Akhirnya sampai hari ini kami masih mengirim paket makanan untuk mereka, dibantu oleh relawan-relawan dan paguyuban yang ada di sana untuk meyakinkan kenyamanan rakyat.”
Selain itu, bagi membantu para seniman yang kehilangan pekerjaan Ganjar membuat panggung kesenian kecil di bulan Ramadhan di mana para seniman bisa tampil dan akhirnya mendapat donasi.
Upaya lain dalam menolong perekonomian masyarakat Jawa Tengah adalah pembuatan kaos bertuliskan bahasa Jawa. Kaos-kaos tersebut dijual dan hasilnya disumbangkan kepada yang membutuhkan.
“Hingga hari ini bisnis itu masih berjalan,” kata Ganjar.
Advertisement