Sukses

Semasa Hidup, Pangeran Brunei Abdul Azim Peduli Anak dengan Autisme

Pangeran Abdul Azim lahir di Bandar Seri Begawan pada 29 Juli 1982

Liputan6.com, Jakarta Brunei Darussalam baru saja kehilangan salah seorang putra mahkotanya. Putra kedua Sultan Haji Hassanal Bolkiah, Pangeran Haji Abdul Azim meninggal dunia kemarin, Sabtu (24/10) sekitar pukul 10.08 pagi waktu setempat.

Kematian pangeran berusai 38 tahun itu disebarkan melalui Radio Televisyen Burnei dan Borneo Bulletin, melansir laman Scoop.

"Dengan kesedihan mendalam, kami informasikan pada penduduk dan masyarakat Brunei Darussalam bahwa atas kehendak Allah SWT, Yang Mulia Pangeran Haji Abdul Azim meninggal dunia hari ini, Sabtu, 7 Rabiulawal 1441 Hijrah atau 24 Oktober 2020, pukul 10.08 pagi," demikian bunyi pengumuman resmi Kesultanan Brunei.

Tak diketahui pasti apa penyebab meninggalnya pewaris keempat tahta Kesultanan Brunei itu. Namun, diketahui bahwa ia telah menjalani perawatan di rumah sakit selama beberapa waktu sebelum meninggal.

Menurut keterangan, Pangeran Abdul Azim dikebumikan pada hari yang sama sekitar waktu salat Ashar. Saat ini, Brunei pun menjalani tujuh hari masa duka cita yang ditandai dengan masyarakat diminta mengenakan pakaian putih atau pun pita putih di lengan.

 

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Lebih Tertarik pada Seni

Pangeran Abdul Azim lahir di Bandar Seri Begawan pada 29 Juli 1982 dari salah seorang mantan istri Sultan Hassanal Bolkiah, Pengiran Isteri Hajah Mariam. Sebagai anggota Kesultanan Brunei, Pangeran Abdul Azim memiliki gelar Yang Teramat Mulia Paduka Seri Duli Pengiran Muda Haji 'Abdul' Azim.

Sang pangeran pernah mengenyam pendidikan di International School of Brunei, Raffles Institution dan Oxford Brookes University. Ia pun pernah menjalani sekolah militer di Royal Military Academy Sandhurst, namun hanya bertahan 9 bulan.

Pangeran Abdul Azim lebih tertarik pada industri seni dan kreativitas. Ia pun banyak berkiprah bagi pemuda dan kelompok disabilitas. Pada 2009, Abdul Azim pernah mendesain tas akhir pekan yang bisa digunakan pria maupun wanita (unisex) untuk MCM. Hasil penjualan tas tersebut ditujukan bagi yayasan amal Inggris Make A Wish Foundation, mengutip laman Meaww.

3 dari 4 halaman

Peduli Anak dengan Autisme

Kepeduliannya pada individu difabel ditunjukkan melalui dukungannya bagi acara musik amal yang melibatkan 31 penampil penyandang autisme pada 2011.

"Perlakukan mereka dengan hormat, seperti Anda perlakukan anggota keluarga sendiri, dan juga pada orang lain," ujarnya kala itu, mengutip The Brunei Times. Di lain kesempatan, Abdul Azim mengatakan, ia bisa merasakan kegirangan yang dirasakan oleh para penampil autis dalam acara gala malam itu.

"Kurasa anak-anak itu sangat gembira terhadap apa yang mereka lakukan, dan menurutku ini adalah sudut pandang yang benar untuk melihat mereka. Itu merupakan pertunjukan yang luar biasa. Kurasa penting bagiku berada di sini dan menunjukkan dukungan. Kupikir kita harus menjaga apa yang kita miliki sebelum kita melakukan yang lainnya. Kita harus bisa melakukan apa pun yang kita bisa dengan apa yang kita miliki," jelasnya.

Abdul Azim juga mendorong adanya dukungan bagi keluarga yang memiliki anggota dengan autisme pada kongres kedua ASEAN Autism Network (AAN), 2013 lal.

"Kita beruntung karena di Brunei Darussalam, kita diberkati dengan lingkungan masyarakat yang secara tradisional memiliki kedekatan yang bisa saling mendukung satu sama lain," ucapnya. "Kita juga harus bisa memberi dukungan yang layak dari sektor publik dengan partisipasi aktif dari otoritas terkait bagi keluarga serta individu (dengan autsime)," tambahnya.

Abdul Azim dikenal juga sebagai pribadi yang mudah bergaul dan gemar mengadakan pesta. Dia memiliki kedekatan dengan pesohor Hollywood dan diperkirakan memiliki kekayaan senilai 5 miliar dollar.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Cegah COVID-19