Sukses

Libur Panjang Aman dari COVID-19 ala Epidemiolog UI

Jelang libur panjang 28 Oktober hingga 1 November mendatang, Ketua Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia Dr dr Tri Yunis Miko, MSc, memberi tips aman dari penularan COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Jelang libur panjang 28 Oktober hingga 1 November mendatang, Ketua Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia Dr dr Tri Yunis Miko, MSc, memberi tips aman dari penularan COVID-19.

Hal pertama yang perlu dilakukan dalam menyiapkan liburan menurut Tri Yunis adalah menentukan tujuan wisata. Ia menyarankan untuk memilih lokasi wisata di zona hijau dan menghindari zona jingga atau oranye, terlebih zona merah COVID-19. Tri Yunis juga menyebut zona kuning sebagai opsi jika tidak memilih tujuan wisata di zona hijau.

"Pertama kita harus tahu mau pergi ke mana. Kalau kita berada di kota/kabupaten zona hijau, itu aman. Tidak ada kasus COVID-nya. Kita mau pergi ke zona merah? Sebaiknya dihindari. Mau apa pun kita ke zona merah, itu kita punya risiko yang tinggi untuk tertular COVID-19," tuturnya dalam talkshow di Graha BNPB yang disiarkan daring beberapa waktu lalu.

Terpenting, kata Tri Yunis, adalah menerapkan protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun saat berlibur bersama keluarga atau teman. Lalu jika pun terpaksa bepergian ke zona oranye COVID-19, Tri Yunis menyarankan untuk menambah protokol kesehatan 3M dengan menggunakan face shield.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2 dari 3 halaman

Lima Tips Berlibur Aman dari Risiko COVID-19

Berikut lima tips yang disampaikan Tri Yunis agar masyarakat bisa menikmati libur panjang dengan aman pada 28 .

Pertama, Tri Yunis menyarankan agar mengindari percikan air liur saat berbicara. Seperti diketahui, penyebaran virus COrona terjadi melalui droplet atau percikan air liur saat berbicara. Karenanya masyarakat diminta patuh memakai masker dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan.

Adapun penggunaan masker berbahan kain hanya melindungi 70 persen, sedangkan masker bedah 80-90 persen. Paling aman adalah masker jenis N95.

Kedua, menghindari kerumunan yang menyebabkan tak ada jarak antar orang. Pilih daerah wisata yang tak terlalu padat karena menghindari potensi penyebaran virus Corona.

Ketiga, perlu mengetahui zonasi lokasi wisata yang bakal dituju, apakah hijau, kuning, oranye atau merah. Status ini bisa diketahui dengan mengunjungi laman resmi COVID-19 atau bertanya langsung pada kantor pemerintahan setempat. Disarankan memilih zona hijau yang relatif lebih aman.

Keempat, pastikan lokasi hiburan yang dituju berada di tempat terbuka seperti pantai atau wisata pegunungan (outdoor). Hindari lokasi wisata di ruang tertutup tanpa cahaya matahari atau sirkulasi udara yang buruk.

Kelima, pastikan kondisi tubuh fit atau sehat sebelum berlibur. Jika kondisi fisik bermasalah, sebaiknya tunda perjalanan dan mencari hiburan di dekat rumah dengan jarak terjangkau.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Protokol Kesehatan