Sukses

Vaksin Flu Diduga Tewaskan 59 Warga, Pemerintah Korsel: Manfaat Imunisasi Lebih Besar

Pihak berwenang bahkan beranggapan, mereka tidak menemukan hubungan langsung antara kematian dan vaksin flu, yang menewaskan setidaknya 3.000 warga Korea Selatan setiap tahun.

Liputan6.com, Jakarta Kecemasan publik atas keamanan vaksin flu semakin meningkat di Korea Selatan. Hal ini lantaran sedikitnya 59 orang meninggal dunia bulan ini, diduga setelah vaksinasi. Sedangkan bulan lalu, sekitar 5 juta dosis harus dibuang karena tidak disimpan pada suhu yang direkomendasikan.

Namun pemerintah setempat justru semakin masif mengimbau warga untuk tetap melakukan vaksin flu setiap tahunnya. Pihak berwenang bahkan beranggapan, mereka tidak menemukan hubungan langsung antara kematian dan vaksin flu, yang menewaskan setidaknya 3.000 warga Korea Selatan setiap tahun.

"Percayalah pada otoritas kesehatan. (Vaksin) dicapai setelah peninjauan dengan para ahli," kata Presiden Moon Jae-in, seperti dimuat Channelnewsasia.

"Ada kebutuhan untuk memperluas vaksinasi influenza tahun ini tidak hanya untuk mencegah flu, tetapi juga untuk menangkal infeksi bersamaan dan penyebaran flu dan COVID-19," katanya dalam sebuah pertemuan.

Tahun lalu, lebih dari 1.500 orang lanjut usia meninggal dalam tujuh hari setelah menerima vaksin flu, tetapi kematian itu tidak terkait dengan vaksinasi, kata pemerintah.

Sejak memasuki musim dingin, Korea Selatan telah memberikan inokulasi gratis untuk sejumlah orang yang memenuhi syarat. Pemerintah disebut telah memesan 20 persen lebih banyak vaksin flu tahun ini untuk menghalau kemungkinan wabah besar flu dan virus corona di musim dingin, yang akan membebani sistem kesehatannya. Dikatakan lebih dari 14,7 juta orang telah diinokulasi.

Sekitar 1.200 kejadian reaksi merugikan telah dilaporkan, tetapi tidak ada kaitan langsung dengan vaksinasi yang telah ditetapkan, meskipun 13 kematian masih diselidiki.

"Manfaat vaksinasi jauh lebih besar daripada efek sampingnya," tegas kementerian kesehatan Korea Selatan.

Reaksi merugikan yang parah terhadap vaksin flu jarang terjadi, dengan hanya satu dari 500.000 atau satu juta orang yang menderita syok anafilaksis, kondisi yang mengancam jiwa yang biasanya terjadi dalam hitungan detik hingga menit pada mereka yang memiliki alergi, kata seorang pejabat kesehatan tinggi.

"Tidak ada kasus seperti itu yang dilaporkan," kata pemerintah.

 

Simak Juga Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Singapura menyetop sementara vaksin flu

Singapura menjadi salah satu negara pertama minggu ini yang menghentikan sementara penggunaan dua vaksin influenza, sebagai tindakan pencegahan, meskipun tidak ada laporan kematian yang dapat dikaitkan.

Ministry of Health (MOH) atau Kementerian Kesehatan Singapura telah mengeluarkan himbauan untuk menghentikan sementara penggunaan dua vaksin influenza, sebagai tindakan pencegahan setelah laporan kematian yang terjadi di Korea Selatan setelah menerima vaksin flu.

MOH menyarankan untuk menghentikan sementara penggunaan 2 vaksin flu

Berdasarkan informasi yang dikeluarkan oleh otoritas kesehatan Korea Selatan, tujuh merek vaksin influenza telah diberikan kepada individu dan menyebabkan kematian yang dilaporkan di Korea Selatan.

Dari tujuh merek tersebut, dua diantaranya tersedia di Singapura, yaitu:1. SKYCellflu Quadrivalent, yang diproduksi oleh SK Bioscience dan didistribusikan secara lokal oleh AJ Biologics2. VaxigripTetra, yang diproduksi oleh Sanofi Pasteur dan didistribusikan secara lokal oleh Sanofi Aventis.

"Ini adalah tindakan pencegahan terkait kematian yang dilaporkan setelah vaksinasi influenza di Korea Selatan," kata siaran pers MOH pada 25 Oktober.

MOH telah menginformasikan kepada penyedia layanan kesehatan dan praktisi medis untuk sementara waktu menghentikan pemberian kedua vaksin tersebut.

Vaksin influenza umumnya aman dan ditoleransi dengan baik

Menurut penyataan MOH, vaksinasi influenza umumnya aman dan dapat ditoleransi dengan baik. Meskipun vaksin dapat menyebabkan efek samping sebagaimana obat-obatan lainnya, namun umumnya efek samping vaksin lebih ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Adapun efek samping umum dari vaksinasi influenza yaitu termasuk nyeri dan kemerahan di area penyuntikan, demam, sakit kepalam nyeri otot, kelelahan dan mual.

Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang mungkin mengalami demam tinggi atau reaksi alergi yang parah (seperti kesulitan bernapas, mengi, dan bengkak di sekitar mata) dan harus segera diperiksakan ke dokter.

MOH dan HSA sedang menyelidiki untuk menentukan kalau kematian terkait dengan vaksinasi influenza atau tidak

Meskipun otoritas kesehatan Korea Selatan mengatakan mereka tidak menemukan hubungan langsung antara kematian dan vaksin flu.

Pada 24 Oktober, 48 orang di Korea Selatan telah meninggal sejak menerima vaksinasi, lapor Reuters.

Meskipun belum ada kematian yang dilaporkan terkait dengan vaksinasi influenza di Singapura hingga saat ini, MOH dan Health Science Authority (HSA) sedang memantau situasi dengan cermat, kata siaran pers MOH.

MOH dan HSA sedang menilai implikasi dari kematian individu yang menerima vaksin flu yang dilaporkan di Korea Selatan sebelum bisa menyarankan penggunaan kembali vaksin tersebut.

“HSA menghubungi otoritas Korea Selatan untuk informasi lebih lanjut saat mereka menyelidiki untuk menentukan apakah kematian terkait dengan vaksinasi influenza.”

HSA memantau keamanan vaksin dengan memanfaatkan jaringan profesional perawatan kesehatan lokal dan mitra regulasi internasional untuk mengetahui kejadian buruk yang diduga terkait dengan vaksin.

Adapun penyedia layanan kesehatan dan praktisi medis dapat terus menggunakan dua vaksin influenza merek lain yang telah dibawa ke Singapura saat musim flu 2020/2021, dilansir dari mothership.sg.

Begitupun orang-orang yang direkomendasikan (National Childhood Immunisation Schedule dan National Adult Immunisation Schedule) dapat terus menerima vaksinasi influenza dengan menggunakan merek lain, dilansir dari Todayonline.com.

Depkes memberikan jaminan bahwa vaksin yang disetujui untuk digunakan di Singapura telah dievaluasi oleh HSA untuk memastikan bahwa vaksin tersebut memenuhi standar kualitas, keamanan dan kemanjuran internasional yang disyaratkan.

“Depkes dan HSA akan terus memantau situasi ini dengan cermat untuk setiap kekhawatiran yang terkait dengan vaksinasi influenza dan terus memberikan informasi terbaru kepada anggota masyarakat tentang perkembangan baru,” kata MOH.

3 dari 3 halaman

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik