Liputan6.com, Jakarta Motivator Tung Desem Waringin meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap penularan COVID-19 dari aktivitas makan bersama, terlebih di masa liburan.
Tung Desem Waringin, yang juga penyintas COVID-19, mengatakan jangan sampai liburan malah membawa masalah setelahnya.
Baca Juga
"Pada waktu libur mungkin Anda fun, setelah libur hukumannya tidak enak lho," kata Tung Desem Waringin dalam siaran dialog dari Graha BNPB pada Selasa lalu, dikutip Kamis (29/10/2020).
Advertisement
Penulis buku Life Revolution itu mengatakan, banyak dari mereka yang terkena COVID-19 tidak bergejala. Namun di masa liburan seperti saat ini, kegiatan berkumpul bisa membuat penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan jadi sia-sia.
"Yang paling parah itu makan bersama," kata Tung Desem Waringin. "Problem penularan sekarang, klaster yang menurut dugaan saya sangat besar, itu dari makan bersama lalu ngobrol."
"Kalau makan bersama masa diam-diam, lalu makan bersama boleh tidak sih? Ya boleh tapi jaga jarak, tapi kalau makan kan selalu buka masker."
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Jangan Sampai Lengah
Tung Desem Waringin mengatakan, masalah penularan COVID-19 dari aktivitas makan bersama menjadi suatu tantangan yang luar biasa.
"Bayangkan Anda mudik, Anda tamasya, makan di tempat umum, masker dibuka, ini bahayanya seperti ini. Jadi mestinya tambahin M satu lagi yaitu 'makan berjauhan' atau 'menghindari makan bersama,'" katanya sambil berseloroh.
Senada dengan Tung Desem Waringin, Koordinator Tim Pakar Dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penerapan protokol 3M adalah perlindungan utama sembari menunggu vaksin.
Dalam dialog yang sama, Wiku mengatakan bahwa di masa liburan, penerapan 3M juga demi melindungi orang-orang terdekat kita.
"Jadi jangan sampai lengah," kata Wiku. "Jangan sampai kita sudah disiplin 3M, giliran kita makan, kita buka, di situ letak lengahnya. Jadi kelengahan sedikit saja, satu jendela masuk, itu sangat berbahaya."
"Sekarang kondisinya sudah mulai terkendali, jangan sampai prestasi bersama masyarakat ini, kita rusak karena kita tidak sadar bahwa apa yang kita lakukan itu berbuah sesuatu nantinya."
Advertisement