Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Ereksi yang Sehat, Berapa Lama Bisa Bertahan?

Dokter mengatakan, sesungguhnya tidak ada waktu tertentu untuk menentukan ereksi yang sehat, namun untuk melihat hal itu juga terkait dengan aktivitas seks yang dilakukan

Liputan6.com, Jakarta Disfungsi ereksi menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dikhawatirkan pria. Tak jarang, kondisi ini berdampak pada masalah lain di hidup pasien.

Dokter spesialis urologi Nur Rasyid dari Departemen Medik Urologi FKUI-RSCM menjelaskan bahwa untuk melihat apakah ereksi yang dialami suami sehat juga tak lepas dari aktivitas seksual yang dilakukan.

Nur Rasyid mengatakan, jika dibuat grafik waktu dengan terjadinya orgasme, pria cenderung memiliki waktu yang lebih pendek

"Jadi sejak dia melakukan aktivitas seksual misalnya intromisi (memasukkan) penis ke dalam vagina, sampai dia terjadi ejakulasi, itu kita sepakat minimal dua menit," kata Nur Rasyid dalam temu media peluncuran Layanan Men's Health and Couple's Well-being Clinic RSCM Kencana beberapa waktu lalu, ditulis Kamis (29/10/2020).

Menurut Nur Rasyid, secara umum, syarat terjadinya ereksi yang sehat adalah terjadinya ketegangan yang cukup dan waktu untuk berhubungan seksual dengan memuaskan.

"Jadi syaratnya, supaya waktunya itu cukup, mengerti dulu bahwa seorang laki-laki sejak hubungan seksual masuk sampai terjadi ejakulasi, itu seharusnya dua menit saja kita tidak bilang itu ejakulasi dini."

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Suami Harus Tahu Bagaimana Merangsang Istri

Namun, wanita memerlukan waktu yang lebih panjang untuk orgasme. Untuk itu suami memerlukan pendidikan seksual yang baik agar tahu bagaimana ia dapat merangsang istrinya dengan mengetahui area yang mudah dirangsang sehingga wanita siap untuk orgasme.

"Pada saat itulah dilakukan intromisi," kata Nur Rasyid. "Untuk ereksinya berapa lama, itu untuk gangguan ereksi tidak ada (waktunya), tetapi lebih kepada gangguan ejakulasi."

Nur Rasyid mengatakan, apabila ereksi yang dialami sudah mampu melakukan penetrasi, maka hal itu sudahlah cukup.

Meskipun begitu, Nur Rasyid mengimbau agar para suami tetap memeriksakan dirinya apabila mulai muncul pertanda masalah seksual. Ia mengatakan, pria jangan sampai menunggu hingga benar-benar mengalami disfungsi seksual.

"Jadi orang jangan sampai menunggu tidak bisa, kualitasnya menurun pun bisa kita perbaiki. Jadi pilihan-pilihannya akan dibicarakan di dalam tim, penyebabnya kenapa, apakah memang faktor organik atau di luar itu. Sehingga penyelesaian yang diperoleh itu yang akan ditawarkan ke pasiennya."

3 dari 3 halaman

Infografis 6 Hal Dilakukan Pria Ketika Jatuh Cinta