Liputan6.com, Jakarta Inggris melaporkan temuan wabah flu burung usai ditemukannya kasus di beberapa peternakan yang ada di negara itu.
Dilaporkan Independent, dikutip Selasa (3/11/2020), wabah flu burung diidentifikasi di sebuah peternakan di Kent. Sebanyak 480 burung yang ada di lokasi tersebut akan dimusnahkan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Baca Juga
Sebelumnya Oktober lalu, Inggris meningkatkan kewaspadaan terhadap flu burung dari "rendah" ke tingkat "sedang" usai ditemukannya penyakit tersebut di dua angsa di Belanda. Pemerintah setempat mewaspadai adanya ancaman dari unggas yang bermigrasi.
Advertisement
Christine Middlemiss, UK Chief Veterinary Officer mengatakan bahwa langkah pencegahan penyakit segera diambil untuk kasus di Kent dan unggas yang tersisa dan ada di peternakan akan dimusnahkan.
Middlemiss mengatakan, bisnis tersebut tidak memasok daging unggas atau telur ke rantai makanan komersial.
Temuan ini diungkap setelah Department for Environment, Food and Rural Affairs, dalam pengawasan rutinnya, menemukan hasil antibodi positif pada tiga unggas dari 20 sampel di peternakan tersebut.
Gavin Dabrera, dari Public Health England (PHE), menyatakan bahwa ancaman flu burung terhadap kesehatan masyarakat adalah rendah. "Flu burung tetap merupakan infeksi yang tidak umum pada manusia."
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Temuan di Cheshire
Di hari yang sama, pemerintah juga mengeluarkan rilis soal ditemukannya kasus flu burung di Frodsham, Cheshire. Namun, strain yang dilaporkan tidak berkaitan dengan temuan di Kent.
Di Kent, strain flu burung yang dilaporkan adalah H5N2 sementara di Cheshire, strain yang ditemukan adalah H5N8.
"Tidak pernah ada kasus H5N8 yang dikonfirmasi pada manusia dan risiko terhadap kesehatan masyarakat dianggap sangat rendah," kata Gabrera yang merupakan Konsultan Infeksi Saluran Pernapasan Akut PHE dikutip dari Gov.uk.
Untuk kasus di Cheshire, 13 ribu unggas di peternakan yang menghasilkan telur, akan dimusnahkan secara manusiawi untuk membatasi penyebaran penyakit. Zona kontrol sementara sejauh 3 kilometer dan 10 kilometer juga telah diberlakukan di sekitar lokasi.
Terkait hal ini, Food Standards Agency menyebut bahwa risiko keamanan pangan bagi masyarakat Inggris rendah.
"Produk unggas dan unggas yang dimasak dengan benar, termasuk telur, tetap aman untuk dimakan," kata mereka.
Pemerintah pun tengah melakukan investigasi mendalam untuk menentukan kemungkinan sumber wabah tersebut. Selain itu, peternak unggas baik untuk komersial atau hanya memelihara ayam dan burung di rumah, diminta untuk melindungi unggas mereka dari ancaman flu burung.
Gabrera juga meminta agar masyarakat tidak menyentuh unggas yang sakit atau mati, serta mencuci tangan dengan sabun apabila berkontak dengan hewan.
Advertisement